SEA Games 2025 Thailand Berakhir, Estafet Diserahkan ke Malaysia
Penutupan SEA Games 2025 Thailand
Pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games 2025 Thailand, resmi berakhir setelah upacara penutupan digelar di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Sabtu malam, 20 Desember 2025. Berakhirnya multievent dua tahunan ini sekaligus menutup persaingan atlet dari 11 negara Asia Tenggara dan memulai hitung mundur menuju SEA Games berikutnya di Malaysia pada 2027.
Upacara penutupan berlangsung meriah dengan mengusung tema “The Sound of Whistle”. Konsep tersebut memaknai peluit bukan sekadar penanda akhir pertandingan, melainkan simbol awal perjalanan baru bagi para atlet. Ribuan atlet, ofisial, relawan, dan penonton larut dalam suasana kebersamaan saat parade atlet dari 54 cabang olahraga memenuhi lapangan utama stadion.
Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Artthakorn Sirilatthayakorn menyatakan apresiasi kepada seluruh atlet, ofisial, dan negara peserta yang telah menyukseskan SEA Games ke-33. Ia menegaskan ajang ini tidak semata tentang perolehan medali, tetapi juga persahabatan, sportivitas, dan persatuan Asia Tenggara.
Puncak seremoni ditandai dengan pemutaran video kilas balik momen terbaik SEA Games 2025, sebelum api obor dipadamkan secara simbolis. Prosesi tersebut diiringi bunyi peluit yang ditiup serentak oleh penonton, menciptakan suasana emosional dan reflektif atas perjuangan para atlet sepanjang kompetisi.
Estafet tuan rumah SEA Games selanjutnya diserahkan kepada Malaysia. Penyerahan bendera Federasi SEA Games diikuti pengibaran bendera nasional Malaysia sebagai tuan rumah SEA Games 2027, disambut tepuk tangan delegasi negara peserta. Malaysia kemudian menampilkan pertunjukan budaya bertajuk “Rhythm in Harmony” sebagai gambaran awal konsep penyelenggaraan sekaligus promosi pariwisata Negeri Jiran.
Kierana Alexandra Pimpin Defile Indonesia
Dalam penutupan tersebut, atlet ice skating Kierana Alexandra Laut dipercaya membawa bendera Merah Putih saat kontingen Indonesia berdefile di stadion. Kontingen Indonesia dipimpin Chef de Mission Bayu Priawan Djokosoetono. Penunjukan Kierana menjadi simbol regenerasi olahraga Indonesia di Asia Tenggara.

Atlet dan ofisial kontingen Indonesia mengikuti defile dalam upacara penutupan Sea Games 2025 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, 20 Desember 2025. Antara/Nova Wahyudi
Atlet berusia 17 tahun itu tampil menonjol pada debutnya di SEA Games dengan mempersembahkan satu medali perak dari nomor short track speed skating mixed relay dan satu perunggu dari nomor 1.500 meter individual. “Persaingannya sangat ketat dan tekanannya luar biasa. Tapi dukungan tim membuat saya percaya diri dan bisa bertahan,” kata Kierana, seperti dikutip dari Antara.
Ia mengaku sempat gugup saat membawa bendera Indonesia di upacara penutupan. “Saya merasa sangat terhormat dipercaya membawa bendera Indonesia. Sempat nervous, tapi ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan,” ujarnya.
Atlet yang lahir dan besar di Kanada dengan latar belakang ibu asal Jember dan ayah asal Siantar itu menegaskan komitmennya membela Indonesia di level internasional. Menurut dia, SEA Games 2025 menjadi pijakan penting menuju prestasi yang lebih tinggi. “Target ke depan tentu emas. SEA Games ini membuktikan speed skating Indonesia punya kekuatan dan bisa menjadi langkah menuju Olimpiade,” kata Kierana.
Chef de Mission Tim Indonesia Bayu Priawan Djokosoetono mengapresiasi perjuangan seluruh atlet, pelatih, dan ofisial sepanjang SEA Games Thailand 2025. “Capaian di SEA Games ini bukan semata soal medali, tetapi juga dedikasi dan kebanggaan membawa nama Indonesia,” ujar Bayu.
Menurut dia, pengalaman bertanding di SEA Games 2025 akan menjadi bagian penting dalam perjalanan karier para atlet Indonesia. “SEA Games ini adalah bagian dari sejarah olahraga nasional. Semoga semangat juang para atlet menjadi fondasi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan,” katanya.
Tinggalkan Balasan