public education

63 Sekolah Rakyat Terbuka untuk Semua, Kemsos: Intelegensi 80 Tetap Diterima

Kemensos menginformasikan bahwa terdapat 63 Sekolah Rakyat yang sudah siap untuk dioperasionalkan saat memulai tahun ajaran baru pada bulan Juli nanti. Hingga tanggal 12 Mei lalu, kita telah mencatat bahwa sebanyak 63 titik akan mulai berfungsi pada bulan Juli mendatang. Semoga pertengahan Juli nanti prosesnya sudah dimulai,” ujar Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial dari Kementerian Sosial Republik Indonesia Agus Zainal Arifin saat menghadiri rapat dengan Panja Pendidikan di Wilayah 3T dan Daerah Terpinggirkan Komisi X DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (19/5/2025). Dia mengatakan bahwa sekolah-sekolah rakyat yang sudah siap untuk mulai berfungsi terdapat di seluruh Pulau Jawa dengan jumlah 34 tempat, Sumatera memiliki 13 titik, Sulawesi mempunyai 8 titik, Bali serta Nusa Tenggara mencakupi 3 lokasi, Kalimantan mendapatkan 2 titik, Maluku juga merangkul 2 titik, sedangkan Papua menambahkan 1 titik. Setelah keberadaan 63 sekolah tersebut terwujud, kata Agus, pemerintah bercita-cita untuk membangun perlahan Sekolah Rakyat di lokasi-lokasi lain dengan tahapan-tahapan tertentu. "Paling tidak 100 Sekolah Rakyat perlu didirikan tiap tahun agar kelak setiap kabupaten atau kota bisa mempunyai sekolah rakyat," jelasnya. Sebelumnya, dalam kesempatan serupa, Agus mengatakan bahwa pendaftaran siswa di Sekolah Rakyat ditentukan oleh kelengkapan dokumen calon siswa, tidak berdasar pada tingkat intelektualitas atau keterampilan akademis mereka. "Pemilihan utamanya terletak pada aspek administrasi saja, bukan berdasarkan tingkat kecerdasan atau prestasi akademik. Misalkan IQ seseorang cuma 80 (yang masih normal namun cukup rendah), hal tersebut seharusnya tak menjadi kendala dan mereka tetap harus diterima," jelasnya. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan tujuan pendirian Sekolah Rakyat, yaitu untuk mengentaskan kemiskinan di kalangan masyarakat. Dengan demikian, siswa-siswa yang terdaftar umumnya berasal dari kelompok kurang mampu atau sangat membutuhkan. "Para murid yang ditugaskan untuk belajar di tempat ini terbatas hanya pada keluarga dengan kondisi sangat miskin hingga kemampuan ekonomi rendah menurut Data Tunggu Sosioekonomi Nasional (DTSEN), yaitu mereka berada dalam desil 1 dan 2," jelas Agus. Dia mengatakan ada pertimbangan kesehatan, yaitu berkaitan dengan anak-anak yang mengidap penyakit berjangkit. Agus mengatakan bahwa anak-anak yang menderita penyakit menular dan ingin masuk ke Sekolah Rakyat harus merujuk terlebih dahulu sampai mereka pulih, baru setelah itu bisa melanjutkan pendidikannya.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf berkunjung ke SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, tempat yang diajukan menjadi venue untuk Sekolah Rakyat di Kota Yogyakarta. -(Wulan Intandari/)
"Kemungkinan pemeriksaan kesehatan yang berbeda sedikit mungkin akan dilakukan untuk menghindari adanya siswa dengan penyakit menular. Menurut instruksi Presiden Prabowo, mereka tidak boleh ditolak tetapi harus mendapatkan perawatan dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan," ujar Agus.

Target 10 ribu siswa

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf berharap bahwa jumlah siswa yang dapat terdaftar dalam program Sekolah Rakyat akan melebihi angka 10 ribu murid. "Harapan kami adalah mencapai lebih dari 10ribu peserta didik. Namun, ini hanyalah harapan saja, belum ada kepastian," ungkap Gus Ipul, panggilannya yang akrab, usai menandatangani nota kesepakatan dan perjanjian kerja sama dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Al-Hikmah International Islamic Boarding School di Kota Batu, Jawa Timur, pada hari Senin. Terdapat sekitar 10 ribu murid yang terdiri dari anak-anak tingkat pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Sekolah Rakyat tersebut.
Petugas menyusun papan tulis di dalam kelas Sekolah Rakyat tingkat SMA di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, pada hari Sabtu tanggal 8 Maret 2025. Menurut pernyataan Menteri Sosial Saifullah Yusuf, sekitar 40 Sekolah Rakyat di seluruh wilayah direncakankan akan mulai beroperasi pada awal tahun ajaran 2025/2026 untuk level SD, SMP, dan SMA dengan tujuan utama mencerdaskan anak-anak dari kalangan kurang mampu serta sangat tidak mampu demi memberikan kesempatan mendapatkan pendidikan yang pantas. -(ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)
Peserta didik di Sekolah Rakyat terdiri atas anak-anak dari keluarga kurang mampu yang berada dalam kategori desil 1 dan 2 menurut Data Tunggal Sosioekonomi Nasional (DTSEN). DTSEN adalah sistem data tunggal yang berisi informasi mengenai situasi sosioekonomi keluarga seluruh masyarakat Indonesia. Gus Ipul mengatakan bahwa dia sudah mendapatkan laporan tentang peningkatan jumlah anak-anak yang tercatat sebagai potensial siswa di Sekolah Rakyat, yaitu kira-kira lima ribu orang. "Bila saat ini telah dapat menampung kira-kira Lima Ribu Siswa," katanya. Menurut dia, ekspektasi bahwa lebih dari 10ribu siswa akan beradaptasi dengan adanya fasilitas Sekolah Rakyat di setiap wilayah di seluruh Indonesia tergantung pada tersedianya sarana dan prasarana tersebut.
Anak-anak sedang asyik membaca buku di Layanan Anak Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, pada Senin (30/12/2024). Mereka memanfaatkan waktu liburan sekolah untuk melakukan berbagai aktivitas, termasuk berkunjung ke perpustakaan. Pada periode liburan ini, jumlah pengunjung layanan anak di Perpusnas naik dibandingkan hari-hari kerja normal. Data menunjukkan bahwa lebih dari seribu empat puluh delapan orang sudah datang ke layanan anak tersebut hari ini. Ruangan khusus untuk anak-anak dirancang agar tetap nyaman baik untuk mereka maupun para keluarganya. Di sana tersedia juga aneka jenis buku seperti komik, dongeng tradisional, hingga buku board yang cocok untuk balita. Totalnya, Layanan Anak Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memiliki sekitar tiga belas ribu delapan hundred satu judul serta forty one thousand six hundred limabelaspuluh tujuh eksemplar buku. - (/Prayogi)
Pada saat ini, terdapat 53 gedung yang direncanakan untuk menjadi fasilitas pendidikan di Sekolah Rakyat yang tengah dipugar oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Dengan berjalannya waktu, katanya kemungkinan besar jumlah sarana sekolah rakyat akan meningkat, seiring dengan proses penyerahan usulan oleh Kementerian Sosial ke Kementerian PUPR mengenai tempat pelaksanaan program ini. "Sebanyak 53 tempat telah diajukan untuk renovasi karena dianggap memenuhi kriteria. Kami akan meneruskan permohonan tersebut kepada Kementerian PUPR agar dapat dilakukan penilaian lebih lanjut terkait kondisinya. Semoga kedepannya jumlah itu dapat mencapai 100 lokasi," ungkap pria yang pernah menjadi wakil gubernur Jawa Timur ini. Dia menginginkan agar kehadiran program di sektor pendidikan tersebut dapat menciptakan banyak generasi muda yang nantinya akan mempercepat kemajuan negara. "Harapan saya adalah agar murid-murid di Sekolah Rakyat dapat tumbuh menjadi pemimpin-pemimpin yang akan memajukan keluarga, masyarakat, serta negara kita," katanya.

Apa itu sekolah rakyat

Sekolah Rakyat merupakan sebuah institusi asramawi sepenuhnya tanpa biaya yang ditujukan untuk anak-anak dari latar belakang kurang mampu. Struktur pendidikannya mencakup tingkatan SD, SMP, hingga SMA. Konsep Sekolah Rakyat diciptakan dengan tujuan mengakhiri siklus kemiskinan serta memberikan harapan akan masa depan yang lebih cemerlang. Menurut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025, program Sekolah Rakyat menjadi elemen dalam upaya menghapuskan kemiskinan serta mencabut garis kemiskinan yang ekstrem di negara ini. Peserta didik potensial untuk Sekolah Rakyat akan dipilih berdasarkan pada database tunggal sosial dan ekonomi nasional (DTSEN).

Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat

Menurut Inpres Nomor 8 Tahun 2025, Sekolah Rakyat didirikan dan dioperasionalkan oleh Kemensos. Untuk perekrutan guru Sekolah Rakyat, BKN yang bertanggung jawab, sementara penyediaannya dilakukan oleh Kemendikdasmen serta Kemenag. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (GusIpul) menyebutkan bahwa setelah diskusi dengan Menteri PANRB, salah satu pilihan untuk posisi guru di Sekolah Rakyat adalah memberikan prioritas kepada mereka yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil terlebih dahulu. Setelah itu, tenaga pengajar PPPK yang sudah mendapat tempat akan dipertimbangkan selanjutnya, disusul oleh PPPK paruh waktu. Menteri PANRB Rini Widyantini menyebutkan bahwa diskusi tentang guru-guru dari Sekolah Rakyat akan diteruskan bersama-sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Dia menambahkan, “Langkah selanjutnya adalah mencatat dan memeriksa data pegawai terkait, yakni dengan mengajak pemimpin BKN guna mendokumentasikan para guru yang berada di 53 tempat (Sekolah Rakyat) tersebut.” Hal ini disampaikan oleh Rini pada situs web Kementerian Sosial dan dirujuk kembali pada hari Kamis tanggal 10 April 2025. Selanjutnya, Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti menyebut bahwa syarat calon guru di Sekolah Rakyat adalah sudah menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Selain itu, mereka dituntut untuk melaksanakan tugas pengajaran secara penuh waktu di sekolah tersebut. "Pertamanya dia perlu bekerja penuh waktu, berada di lokasi itu sejak awal," jelas Mu'ti.

Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat

Mu'ti menyebutkan bahwa siswa bisa bergabung tanpa harus menunggu awal tahun ajaran baru. Sebab setiap murid memiliki prestasi pembelajaran sendiri-sendiri. " Sekolah Rakyat akan dikembangkan secara unik dibandingkan dengan sekolah-sekolah pada umumnya. Para siswa memiliki kesempatan untuk mendaftar kapan pun tanpa menunggu periode semester atau tahun ajaran baru, ini dikenal sebagai sistem multi-entry multi-exit. Meskipun demikian, istilah 'multi-entry multi-exit' tidak boleh diartikan bahwa para murid dapat meninggalkan sekolah sewaktu-waktu sesuka hati. Justru sebaliknya, mereka bebas bergabung kapanpun dan mencapai tujuan pendidikan setiap saat yang mereka inginkan. Penting bagi kita agar tidak memaksakan seluruh siswa menjalani proses serupa; yang utama ialah memberi ruang kepada mereka untuk belajar serta membantu tumbuhkannya karakter individu tersebut lewat program peristirahatan bersama dalam asramanya," katanya. Dia menyebutkan proses perekrutan untuk Sekolah Rakyat yaitu berdasarkan Data Pokok Pendidikan yang sudah terintegrasi dengan DTSEN. "Bila siswa-siswa yang berada di desil 1 dan desil 2 tidak terekam dalam data Dapodik, maka artinya mereka merupakan anak-anak yang telah meninggalkan pendidikan secara permanen. Oleh karena itu, sistem ini tidak akan memasukkan partisipan belajar tersebut yang sebelumnya pernah menempuh pendidikan formal," jelasnya lebih lanjut.

Kurikulum Sekolah Rakyat

Mu'ti menyebut bahwa Sekolah Rakyat akan menerapkan pendekatan individu atau pemaparan karakteristik siswa pada awalnya. Menurut Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025, persiapan serta pengembangan kurikulum Sekolah Rakyat yang didasari oleh sekolah formal dan sekolah karakter menjadi tanggung jawab Kemensos. Sementara itu, kurikulum yang hanya berbasis sekolah formal akan diatur oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Untuk kurikulum pendidikan agama dalam rangka membentuk karakter, tugas tersebut diberikan kepada Kemenag.
Read more...

Kementerian Pendidikan: 3,9 Juta Anak Terancam Hilang dari Akses Pendidikan

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah atau Kemendikdasmen melaporkan terdapat 3,9 juta anak yang belum mengenyam pendidikan di sekolah pada masa kini. Diantara jumlah tersebut, 881.168 anak absen dari bangku pelajaran dikarenakan oleh beberapa faktor. putus sekolah , 1.027.014 anak telah menyelesaikan pendidikan namun tidak melanjutkannya, serta 2.077.596 anak lainnya belum pernah mengikuti pendidikan formal sebelumnya. Direktur Jenderal untuk Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, serta Pendidikan Layanan Khusus dari Kemendikdasmen, yaitu Tatang Muttaqin, mengungkapkan informasi itu saat berpartisipasi dalam sidang gabungan dengan Panja Pendidikan bagi wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan area pinggiran bersama Komisi X DPR. Tatang mengungkapkan bahwa alasan utama anak-anak tidak menempuh pendidikan adalah karena masalah ekonomi. "Berdasarkan pengamatan kami, situasi sebenarnya menunjukkan bahwa faktor keuangan dan pekerjaan menjadi kontributor paling besar bagi jumlah anak-anak kita yang belum mendapatkan kesempatan untuk belajar," jelas Tatang saat berada di area parlemen, Jakarta, pada hari Senin, tanggal 19 Mei 2025. Tatang menjelaskan bahwa alasan utama meninggalkan pendidikan ini cenderung terjadi saat seseorang sudah bertambah dewasa. Dengan pertambahan umur, kemungkinannya untuk berhenti dari sekolah pun ikut meningkat. Di luar urusan finansial seperti biaya dan mencari penghasilan, merawat keluarga serta pernikahan juga merupakan penyebab paling sering ditemui yang menyebabkan anak-anak berhenti melanjutkan studi mereka. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, alasan utama kenapa anak-anak tidak bisa bersekolah meliputi: kurangnya dana sebesar 25,55%, harus mencari penghasilan atau bekerja sebanyak 21,64%, menikah ataupun menjaga rumah tangga dengan presentase 14,56%, rasa puas atas tingkat pendidikan yang telah dicapai senilai 9,77%, memiliki keterbatasan fisik sekitar 3,64%, lokasi sekolah yang terlalu jauh selaku 2,61% serta masalah bullying pada proporsi kecil yaitu 0,48%. Tatang mengatakan bahwa Kementerian menilai ketimpangan dalam bidang pendidikan masih cukup signifikan, terutama berkaitan dengan kapabilitas keluarga kurang mampu untuk memperoleh akses ke pendidikan. "Beragam intervensi seperti BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan KIP (Kartu Indonesia Pintar) telah memberikan kontribusi yang lumayan bagus, tetapi pastinya masih ada jarak yang kita usahakan lebih sempit lagi," paparnya. Meskipun demikian, Tatang mengatakan bahwa pola dari tahun 2022 hingga 2024 menunjukkan kesenjangan antara kelompok dengan pendapatan tertinggi dan terendah mulai menyempit, khususnya pada jenjang pendidikan awal seperti sekolah dasar dan SMP. "Namun masih mencolok perbedaanannya di tingkat SMA." challenge "Berikan perhatian kepada beberapa daerah yang memiliki tantangan khusus terkait dengan tingginya jumlah anak usia sekolah," ujar Tatang.
Read more...

Kepala SMK di Bali Ancam Dipecat Gara-Gara Pesta Kelulusan yang Viral

Kepala SMKN 1 Tejakula, yang berada di wilayah Kabupaten Buleleng, menghadapi ancaman penarikan dirinya dari posisi kepalanya setelah sebuah video pesta kelulusan di sekolahan tersebut menjadi sorotan publik dan menciptakan polemik. Acara peringatan wisuda ini mendapat banyak perhatian karena adanya bagian tertentu yang ditampilkan. disk jockey (DJ) whose pakaian ketatnya dianggap terlalu seksi. "Di SMKN 1 Tejakula tersebut, kami sebenarnya telah kewalahan, dan sempat terlena. Hari ini gurunya pun sudah dicek oleh inspektorat. Tidak menutup kemungkinkan akan adanya hukuman berat, termasuk bisa jadi pengunduran diri atau penurunan jabatan kepala sekolah," ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Kadisdikpora) Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, saat menghadiri rapat kerja dengan DPRD Bali, Rabu (14/05/2025). Boy mengeklaim sudah memberikan arahan kepada seluruh kepala sekolah di Bali mengenai perayaan kelulusan. Arahan tersebut menekankan standard operating procedure (Prosedur Standar Operasional) terkait kelulusan, meliputi biaya kelulusan untuk memastikan tidak memberatkan para orangtua, tempat pelaksanaan wisuda umumnya berlangsung di gedung serbaguna sekolah atau ruang serba guna milik kantor pemerintahan, serta semua kegiatan pesta kelulusan harus dikontrol oleh pihak sekolah. "Kepala sekolah tersebut diberi tanggung jawab untuk memberikan tugas tambahan. Jika hal ini dianggap bertentangan dengan semangat pendidikan, maka sanksi akan dikenakan. Selanjutnya, kita akan menghubungi inspektorat tentang jenis hukumannya, entah itu berupa sanksi disipliner, pengurangan pangkat, atau mungkin pemecatan," paparnya. Disdikpora pun mengklaim adanya prosedur khusus untuk menangani kasus kepala sekolah tersebut. Prosedur ini mencantumkan langkah-langkah di mana kepala sekolah akan dipanggil dan dilanjutkan dengan tindakan oleh Inspektorat Provinsi Bali serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD). “Bagaimana hasilnya dari inspektorat, Dinas Pendidikan hanya menindaklanjuti. Namun, kami belum tahu bentuk hukumannya. Kami akan koordinasi dan akan lapor ke Bapak Gubernur,” tutup Boy. Sebelumnya, SMKN 1 Tejakula telah menyelenggarakan perayaan wisuda yang dihadiri oleh DJ Diah Krisna. Kepala Bidang SMK Disdikpora Bali, I Gusti Ngurah Crisna Adijaya, mengatakan bahwa kegiatan itu berjalan dengan tertib tanpa adanya gangguan atau keramaian serta tidak ditemukan elemen-elemen pornografis. Akan tetapi, dalam acara tersebut tampak ekspresi diri dan kreativitas siswa-siswa melebihi batas normal. “Seharusnya itu ajang kreativitas musik biasa saja, tetapi terkesan seksi karena artisnya mungkin terlalu bersemangat saat tampil. Jadi, kami dari Dinas berharap sekolah lainnya banyak yang melaksanakan perpisahan dengan cara-cara yang baik, semisal bakti sosial, berdampak pada lingkungan sekitarnya, perpisahan dengan guru sesuai dengan norma-norma dan sosial budaya yang berlaku di Bali,” jelas Crisna, Jumat (09/05/2025). Pada saat yang sama, DJ Diah Krisna telah mengajukan permohonan maaf serta menyampaikan keterangan setelah rekaman performanya pada acara wisuda di SMKN 1 Tejakula menjadi perbincangan luas di jejaring sosial. Dia berpendapat bahwa dirinya dipanggil dan bertindak sebagai seorang DJs talent Pembawa acara disesuaikan berdasarkan kesepakatan bersama antara pengelolaan dan komite yang terdiri dari para pelajar.
Read more...

7 Alasan Kenapa Waktu Main Anak Harus Lebih Banyak daripada Aktivitas Ekstra Kurikuler Sesudah Sekolah

Meluangkan waktu untuk kegiatan pasca sekolah memiliki dampak positif dalam jangka panjang terhadap pertumbuhan aspek mental, emosi, dan sosial si anak. Aktivitas ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dijalankan oleh anak-anak setelah waktu belajar resmi berakhir dengan struktur dan frekuensi tertentu. Menurut psikolog Dr. Peter Gray, aktivitas yang dikendalikan seluruhnya oleh orang dewasa malah dapat menahan perkembangan natural anak. Memahami seimbangnya kegiatan anak sangatlah penting supaya pertumbuhan dan perkembangan mereka tidak terpengaruh oleh beban berlebihan atau rutinitas yang begitu menyibukkan. Berikut tujuh alasannya mengapa anak memerlukan lebih banyak waktu untuk bermain dan kurangnya aktivitas ekstrakurikuler setelah pulang sekolah seperti yang dikutip dari situs web Parentfromheart pada hari Senin, tanggal 12 Mei: 1. Terlalu banyak kegiatan menghabiskan energi Jadwal yang terlalu padat menyebabkan anak kekurangan waktu untuk bersantai usai seharian berada di sekolah. Kehilangan energi ini bisa memengaruhi emosi serta kapabilitas mereka dalam menyerap pelajaran. Anak membutuhkan waktu untuk mengisi ulang tenaga agar tidak mengalami kelelahan kronis. Jadwal yang terlalu padat sering kali berujung pada stres sejak usia dini. 2. Bermain Tanpa Batas Mengembangkan Kemampuan Mandiri Ketika anak bermain secara bebas, mereka belajar membuat keputusan sendiri tanpa arahan langsung. Aktivitas seperti ini mendukung perkembangan rasa percaya diri dan keterampilan menyelesaikan masalah. Bermain tanpa batasan membantu anak mengembangkan interaksi sosial dengan cara yang spontan. Kemampuan mandiri seperti itu tak mudah didapatkan lewat kegiatan yang sangat terorganisasi.

3. Keterlibatan Berlebihan Menghambat Kreativitas

Anak yang terlalu sibuk dengan kegiatan terjadwal cenderung kekurangan waktu untuk eksplorasi spontan. Kreativitas muncul saat anak memiliki ruang untuk bosan dan menciptakan hiburannya sendiri. Kegiatan tanpa arah mendorong timbulnya gagasan segar dan meningkatkan rasa penasaran. Justru rutinitas yang sibuk mengurangi area untuk berfikir secara kreatif. 4. Risiko Gangguan Emosional Meningkat Penelitian menunjukkan peningkatan signifikan gangguan kecemasan dan depresi pada anak yang terlalu sibuk. Tekanan untuk terus berprestasi dapat menimbulkan beban mental. Apabila si kecil kurang mendapatkan waktu istirahat, maka kondisi emosionalnya bisa terganggu. Adanya periode bermain yang lepas dari beban sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan emosi mereka. 5. Kepentingan Minat Anak Harus Didahulukan Kegiatan yang diambil oleh si anak secara mandiri umumnya menghasilkan efek yang lebih baik. Si anak bakal menjadi lebih terpusat serta bersemangat apabila tugas itu sejalan dengan apa yang mereka inginkan. Mendorong aktifitas spesifik bisa jadi malah mengakibatkan penurunan motivasi serta keyakinan diri. Kesetiaan pada suatu acara cenderung bertambah bila diputuskan oleh si anak itu sendiri. 6. Bermain Sosial Meningkatkan Keterampilan Empati Berinteraksi dengan kawankawan membantu dalam mempelajari bagaimana berbagi, negosiasi, serta penanganan perselisihan. Aktivitas tersebut juga meningkatkan rasa simpati dan keahlian kerja bersama. Interaksi semacam itu tak bisa direplikasi melalui aktivitas yang dikendalikan orang dewasa. Kepekaan emosi amat krusial untuk kesuksesan di masa mendatang. 7. Menjaga Jadwal yang Seimbang untuk Harmoni dalam Keluarga Mengurangi aktivitas sepulang sekolah menciptakan suasana rumah yang lebih tenang. Anak lebih bahagia karena merasa tidak terbebani. Keluarga pun memiliki lebih banyak waktu berkualitas bersama. Harmoni ini mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Mengatur kegiatan setelah pulang dari sekolah dengan cermat membolehkan anak untuk menikmati masa kecilmu sementara masih tumbuh kembang dalam kondisi yang baik dan terjaga.

Read more...

Daya Tarik & Harga Tiket Saung Sule: Destinasi Pendidikan Baru di Ciamis

Berita bagus untuk penduduk Jawa Barat, terutama warga Kabupaten Ciamis (Kab Ciamis). Sekarang sudah ada destinasi wisata anyar bernama Wisata Edukasi Saung Sule yang beralamat di Perumahan Bumi Pakarangan, Kecamatan Cijeungjing, Kab. Ciamis. Walaupun telah beroperasi sejak Maret 2025, Saung Sule baru diluncurkan secara resmi pada hari Minggu, tanggal 11 Mei 2025 lalu melalui acara grand opening yang dipimpin oleh selebriti komika terkemuka dan juga salah satu pemilik tempat wisata ini, yaitu Sule. Saung Sule sebagai destinasi wisata pendidikan adalah produk dari kerjasama antara Sule dan Tatang Djauhari, sang pemilik tanah. Area sebesar dua hektare tersebut dikembangkan menjadi tempat wisata berbasis alam serta mendidik yang cocok untuk semua anggota keluarga. Endang Haris Juanda, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Ciamis, menyampaikan apresiasinya atas pembangunan tempat wisata pendidikan bernama Saung Sule. Menurut dia, keberadaan Saung Sule ini menambah daftar aset pariwisata yang dimiliki oleh kabupaten Ciamis. "Selamat kepada Saung Sule karena harapan bahwa sumber daya dan potensinya dapat memajukan sektor wisata di kabupaten Ciamis," kata Endang, demikian dilansir dari akun Instagram BPPD Ciamis (13/05/25). Endang pun mengundang semua penduduk di Kabupaten Ciamis untuk merasakan pengalaman wisata dengan menggunakan beragam fasilitas yang tersedia di Saung Sule. Aktivitas tersebut mencakup variasi permainan, pengetahuan tentang hewan, serta dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Keunikan Pariwisata Pendidikan Saung Sule

Menampilkan ide pendidikan, keuntungan produksi, serta kenyamanan untuk anak-anak, Saung Sule menghadirkan petualangan perjalanan yang tak cuma seru namun juga bermanfaat. Ini menjadikannya tempat ideal bagi orang-orang yang berencana melancong bersama dengan anggota keluarganya. Selain menawarkan wahana permainan air, Saung Sule juga menyediakan berbagai fasilitas wisata edukatif, mulai dari mini kebun binatang, area peternakan, pertanian hingga panggung seni yang menampilkan budaya lokal Sunda. Pengunjung tidak hanya bisa merasakan serunya beragam atraksi, tetapi juga memiliki kesempatan untuk berkunjung ke booth milik Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) yang menyediakan aneka hidangan serta camilan tradisional Ciamis dengan cita rasa lokal yang istimewa dan memancing selera.

Harga Karcis dan Waktu Buka Operational

Untuk memasuki area wisata edukasi Saung Sule, pengunjung dikenakan tiket masuk yang sangat terjangkau, yaitu Rp15.000 per orang untuk dewasa dan Rp5.000 per orang untuk anak-anak. Area ini, buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Read more...