Perak Taekwondo SEA Games, Orangtua Sebut Raihan Tertarik Bela Diri Sejak SD
Kiprah Muhammad Raihan Fadhila di SEA Games Thailand 2025
Muhammad Raihan Fadhila, atlet Taekwondo asal Indonesia, berhasil meraih medali perak dalam ajang SEA Games Thailand 2025. Raihan menempati posisi kedua pada nomor Kyorugi Under 80 Kg, setelah bertanding pada Jumat (12/12/2025) kemarin. Prestasi ini menjadi bukti bahwa ia telah mampu mengukir nama besar di kancah internasional.
Raihan berasal dari Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Ia lahir pada tahun 2004 dan sejak dini telah menunjukkan ketertarikan terhadap olahraga bela diri. Saat ditemui, ayahnya, Serka Widodo, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih anaknya. “Anak saya itu sudah mulai latihan taekwondo dari kelas 5 SD. Saat itu dia sendiri yang minta mau latihan bela diri, terus pilih taekwondo dia. Karena positif sudah gitu anak laki-laki kan, ya saya dukung saja,” ujarnya.
Sejak awal berlatih di kawasan Berastagi, Raihan sering mengikuti berbagai kejuaraan baik tingkat daerah hingga provinsi. Pemuda lulusan SMAN 1 Berastagi ini juga pernah mewakili Sumatera Utara dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Sumut-Aceh pada 2024. Sayangnya, dalam pertandingan tersebut, Raihan mengalami cedera. Meskipun tidak membawa medali, ia tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi.
“Kalau dia itu pantang enggak main, pokonya harus main apapun itu hasilnya. Memang saya kemaren enggak tau dia itu cidera, tapi saya dapat kabar dari Pengda kalau dia semangat mau terus main apapun hasilnya,” tambah Widodo.
Sebagai anak dari seorang TNI, Raihan mewarisi sikap disiplin dan keteguhan seperti sang ayah. Serka Widodo sempat meminta anaknya untuk mengikuti jejaknya sebagai prajurit TNI. Di tahun 2021 lalu, Raihan mengikuti saran ayahnya dengan mendaftar dalam perekrutan Secaba. Namun, ia gagal di tahap Pantukhir daerah dan kembali fokus pada dunia atlet.
Selain itu, Raihan juga pernah dilirik oleh sebuah universitas negeri di Kota Medan melalui jalur prestasi. Namun, ia memilih untuk tetap berkarier sebagai atlet Taekwondo. “Jadi saat itu tanding antar mahasiswa, anak saya juara satu. Sempat itu ditawari masuk pakai jalur prestasi, tapi dia tetap kukuh mau jadi atlet,” ujar Widodo.
Latihan rutin menjadi salah satu kunci kesuksesan Raihan. Selain di tempat latihan (Dojang), ia juga sering berlatih secara otodidak melalui ponselnya. Ayahnya, Serka Widodo, selalu mendukung langkah-langkah anaknya. “Tiap hari itu saya lihat otodidak dia latihan lihat dari HP, saya pun sering itu diajaknya bantu latihan setiap ada jurus barunya. Sampe terlempar saya tapi tetap semangat demi anak,” tambahnya.
Selain didikan ayahnya, Raihan juga memiliki semangat juang tinggi karena idolanya, petinju legendaris Muhammad Ali. Di kamar Raihan, banyak poster bergambar Muhammad Ali yang menjadi inspirasi baginya. Filosofi hidup dari legenda petinju dunia tersebut menjadi motivasi bagi Raihan dalam menjalani dunia bela diri.
Widodo berpesan agar Raihan tidak cepat puas dengan apa yang telah dicapai. “Memang dia sudah pernah di kejuaraan dunia juga, terus latihan di Korea tanding juga sama atlet seluruh dunia. Tapi saya minta agar tidak tepat puas, karena dia juga pengin main di Olimpiade,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan