Blog

Kebakaran Hong Kong: Puluhan Tewas, Ratusan Hilang

Kebakaran Besar di Kompleks Apartemen Hong Kong

Kebakaran besar yang terjadi di sebuah kompleks apartemen di Hong Kong telah menewaskan sedikitnya 44 orang dan menyebabkan sekitar 300 orang hilang. Peristiwa ini terjadi di Wang Fuk Court, sebuah kompleks hunian yang terdiri dari delapan blok di distrik Tai Po, Hong Kong.

Sejak Rabu (26/11) sore, tim pemadam kebakaran terus berusaha memadamkan api. Hingga Kamis (27/11) dini hari, api masih terlihat, meskipun otoritas mengatakan kebakaran tersebut sudah berhasil dikendalikan. Departemen pemadam kebakaran menerima laporan pada Rabu (26/11) pukul 14.51 waktu setempat tentang kebakaran di kompleks perumahan tersebut. Petugas pemadam mengerahkan 128 mobil pemadam dan 57 ambulans ke lokasi kejadian.

Penyebab Kebakaran

Dalam keterangannya pada Kamis (27/11), polisi menyatakan api kemungkinan menyebar melalui kerangka penyangga yang tidak aman serta material busa yang digunakan selama pekerjaan pemeliharaan bangunan. Sepanjang malam, petugas pemadam kebakaran berjuang menjangkau warga yang diduga terjebak di lantai atas kompleks Wang Fuk Court.

Api dengan cepat merambat melalui kerangka bambu dan menghanguskan sejumlah gedung pencakar langit setinggi 32 lantai di distrik Tai Po, wilayah utara Hong Kong. Pada Rabu (26/11) malam waktu setempat, pihak berwenang meningkatkan status kewaspadaan ke level tertinggi. Rekaman dari lokasi menunjukkan sedikitnya lima bangunan berdekatan ikut terbakar. Api menjulur dari jendela, sementara asap tebal mengepul dari struktur penopang di atas menara-menara. Kompleks perumahan tersebut terdiri dari delapan blok dengan hampir 2.000 unit apartemen yang menampung sekitar 4.800 penghuni.

Penangkapan Tiga Orang

Polisi Hong Kong telah menangkap tiga pria atas dugaan pembunuhan tidak disengaja terkait dengan kebakaran tersebut. Ketiganya bekerja untuk perusahaan konstruksi yang tengah melakukan pemeliharaan di kompleks perumahan yang terbakar. Dua orang merupakan direktur perusahaan dan satu lainnya adalah seorang konsultan, kata polisi.

“Kami memiliki alasan untuk meyakini bahwa pihak yang bertanggung jawab di perusahaan bertindak dengan kelalaian berat, yang menyebabkan kecelakaan ini dan membuat api menyebar tak terkendali, sehingga menimbulkan korban besar,” kata Eileen Chung, polisi Hong Kong.

Material yang Digunakan

Sebelumnya, pihak berwenang mengatakan penyelidikan kebakaran akan meneliti apakah material di dinding luar kompleks perumahan memenuhi standar tahan api. Hal ini karena pola penyebaran api yang sangat cepat. Direktur Pemadam Kebakaran Andy Yeung mengatakan petugas menemukan lembaran busa yang sangat mudah terbakar.

Kebakaran dimulai di struktur eksternal salah satu gedung, menurut pihak berwenang, kemudian menyebar pertama ke dalam gedung dan kemudian ke gedung-gedung lainnya. Kondisi berangin disinyalir turut mempercepat penyebaran api. Polisi menyatakan bahwa selain bangunan-bangunan tersebut dilapisi jaring pelindung dan plastik yang diduga tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran, mereka juga menemukan beberapa jendela pada salah satu bangunan yang tidak terdampak disegel menggunakan bahan busa. Material tersebut dipasang oleh perusahaan konstruksi yang sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan.

Banyak Warga Terjebak

Jumlah korban tewas akibat kebakaran ini meningkat menjadi 44 orang, kata departemen pemadam kebakaran pada Kamis (27/11) pagi. Seorang juru bicara departemen mengatakan dalam konferensi pers bahwa ratusan orang masih dinyatakan hilang. Polisi menerima sejumlah panggilan darurat terkait warga yang terjebak di gedung-gedung terdampak, tapi belum memberikan rincian soal jumlah pasti. Lo Hiu-fung, anggota dewan distrik Tai Po, mengatakan sebagian besar korban diyakini lansia.

Respons Pemerintah

Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee, menyampaikan bahwa dia sangat berduka atas kebakaran tersebut, seraya menambahkan bahwa seluruh departemen pemerintah membantu warga yang terdampak. “Prioritasnya adalah memadamkan api dan menyelamatkan warga yang terjebak,” kata Lee kepada wartawan. “Kedua adalah mendukung yang terluka. Ketiga adalah memberikan dukungan dan pemulihan. Setelah itu, kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh.”

Sementara, Presiden Cina Xi Jinping mendesak upaya maksimal untuk memadamkan api serta meminimalkan korban jiwa dan kerugian, menurut Lembaga penyiaran pemerintah CCTV. Departemen Transportasi Hong Kong menyatakan sejumlah jalan tetap ditutup pada Kamis (27/11), sementara 39 rute bus dialihkan. Biro Pendidikan kota juga menutup setidaknya enam sekolah akibat kebakaran dan kemacetan lalu lintas.

Langkah Pemerintah Hong Kong

Hong Kong, wilayah administratif khusus Cina, memiliki beberapa blok hunian tertinggi dan terpadat di dunia. Di masa lalu, kebakaran mematikan kerap terjadi, terutama di kawasan dengan tingkat ekonomi rendah. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, standar keselamatan diperketat sehingga tragedi semacam ini kini jarang terjadi. Kerangka bambu masih banyak digunakan di Hong Kong meskipun bangunannya sudah modern. Namun, awal tahun ini pemerintah mengumumkan penggantian bertahap pada proyek publik demi alasan keamanan.

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *