Gempa M4,9 Guncang Melonguane Sulut, Ini Informasi BMKG
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Mengguncang Melonguane, Sulawesi Utara
Pada hari Kamis (27/11/2025), gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Melonguane, Sulawesi Utara. BMKG mencatat bahwa gempa terjadi pada pukul 11.41.35 WIB. Pusat gempa berada di koordinat 5.02 LU-126.16 BT, dengan kedalaman 10 km. Lokasi gempa berada sejauh 127 km barat laut Melonguane.
Informasi tentang gempa tersebut dapat dilihat melalui akun Twitter @infobmkg yang menyampaikan detail singkat sebagai berikut:
Gempa Mag:4.9, 27-Nov-2025 11:41:35WIB, Lok:5.02LU, 126.16BT (127 km BaratLaut MELONGUANE-SULUT), Kedlmn:10 Km #BMKG Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.
Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa
Saat gempa terjadi, penting untuk tetap tenang dan mengambil tindakan yang tepat agar tidak terjadi risiko cedera atau bahaya. Berikut beberapa langkah yang perlu diperhatikan:
-
Tetap Tenang
Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang! Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah tempat yang aman untuk berlindung. -
Di Dalam Rumah
Jika sedang berada di dalam rumah, berusaha menyelamatkan diri dan orang-orang di sekitarmu. Berlindung di bawah meja adalah tempat terbaik untuk melindungi diri dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa. Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk seperti bantal, helm, atau papan. -
Di Luar Ruangan
Jika sedang berada di luar ruangan, segera menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka. Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan melakukan apapun. Biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan. -
Di Kerumunan
Jika sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan. Untuk menghindari hal tersebut, perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka. -
Di Gunung atau Dataran Tinggi
Jika gempa terjadi saat sedang berada di gunung, segera bergerak menuju daerah lapang untuk berlindung. Hindari daerah dekat lereng karena ada kemungkinan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa. -
Di Laut
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami. Jika gempa itu terjadi, segera bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi. -
Di Dalam Kendaraan
Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh. Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.
Skala MMI dan Persepsi Getaran Gempa
Getaran gempa diukur dalam skala MMI (Modified Mercalli Intensity). Berdasarkan informasi dari BMKG, berikut penjelasan mengenai skala MMI:
-
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang. -
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang. -
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah. Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan. -
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi. -
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti. -
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang. Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan. -
VII MMI
Semua orang di rumah keluar. Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah. Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan. -
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat. Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh. -
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan. Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus. -
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam. -
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung. -
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
Tinggalkan Balasan