public education

Kepala SMK di Bali Ancam Dipecat Gara-Gara Pesta Kelulusan yang Viral

Kepala SMKN 1 Tejakula, yang berada di wilayah Kabupaten Buleleng, menghadapi ancaman penarikan dirinya dari posisi kepalanya setelah sebuah video pesta kelulusan di sekolahan tersebut menjadi sorotan publik dan menciptakan polemik. Acara peringatan wisuda ini mendapat banyak perhatian karena adanya bagian tertentu yang ditampilkan. disk jockey (DJ) whose pakaian ketatnya dianggap terlalu seksi. "Di SMKN 1 Tejakula tersebut, kami sebenarnya telah kewalahan, dan sempat terlena. Hari ini gurunya pun sudah dicek oleh inspektorat. Tidak menutup kemungkinkan akan adanya hukuman berat, termasuk bisa jadi pengunduran diri atau penurunan jabatan kepala sekolah," ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Kadisdikpora) Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, saat menghadiri rapat kerja dengan DPRD Bali, Rabu (14/05/2025). Boy mengeklaim sudah memberikan arahan kepada seluruh kepala sekolah di Bali mengenai perayaan kelulusan. Arahan tersebut menekankan standard operating procedure (Prosedur Standar Operasional) terkait kelulusan, meliputi biaya kelulusan untuk memastikan tidak memberatkan para orangtua, tempat pelaksanaan wisuda umumnya berlangsung di gedung serbaguna sekolah atau ruang serba guna milik kantor pemerintahan, serta semua kegiatan pesta kelulusan harus dikontrol oleh pihak sekolah. "Kepala sekolah tersebut diberi tanggung jawab untuk memberikan tugas tambahan. Jika hal ini dianggap bertentangan dengan semangat pendidikan, maka sanksi akan dikenakan. Selanjutnya, kita akan menghubungi inspektorat tentang jenis hukumannya, entah itu berupa sanksi disipliner, pengurangan pangkat, atau mungkin pemecatan," paparnya. Disdikpora pun mengklaim adanya prosedur khusus untuk menangani kasus kepala sekolah tersebut. Prosedur ini mencantumkan langkah-langkah di mana kepala sekolah akan dipanggil dan dilanjutkan dengan tindakan oleh Inspektorat Provinsi Bali serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD). “Bagaimana hasilnya dari inspektorat, Dinas Pendidikan hanya menindaklanjuti. Namun, kami belum tahu bentuk hukumannya. Kami akan koordinasi dan akan lapor ke Bapak Gubernur,” tutup Boy. Sebelumnya, SMKN 1 Tejakula telah menyelenggarakan perayaan wisuda yang dihadiri oleh DJ Diah Krisna. Kepala Bidang SMK Disdikpora Bali, I Gusti Ngurah Crisna Adijaya, mengatakan bahwa kegiatan itu berjalan dengan tertib tanpa adanya gangguan atau keramaian serta tidak ditemukan elemen-elemen pornografis. Akan tetapi, dalam acara tersebut tampak ekspresi diri dan kreativitas siswa-siswa melebihi batas normal. “Seharusnya itu ajang kreativitas musik biasa saja, tetapi terkesan seksi karena artisnya mungkin terlalu bersemangat saat tampil. Jadi, kami dari Dinas berharap sekolah lainnya banyak yang melaksanakan perpisahan dengan cara-cara yang baik, semisal bakti sosial, berdampak pada lingkungan sekitarnya, perpisahan dengan guru sesuai dengan norma-norma dan sosial budaya yang berlaku di Bali,” jelas Crisna, Jumat (09/05/2025). Pada saat yang sama, DJ Diah Krisna telah mengajukan permohonan maaf serta menyampaikan keterangan setelah rekaman performanya pada acara wisuda di SMKN 1 Tejakula menjadi perbincangan luas di jejaring sosial. Dia berpendapat bahwa dirinya dipanggil dan bertindak sebagai seorang DJs talent Pembawa acara disesuaikan berdasarkan kesepakatan bersama antara pengelolaan dan komite yang terdiri dari para pelajar.
Read more...

7 Alasan Kenapa Waktu Main Anak Harus Lebih Banyak daripada Aktivitas Ekstra Kurikuler Sesudah Sekolah

Meluangkan waktu untuk kegiatan pasca sekolah memiliki dampak positif dalam jangka panjang terhadap pertumbuhan aspek mental, emosi, dan sosial si anak. Aktivitas ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dijalankan oleh anak-anak setelah waktu belajar resmi berakhir dengan struktur dan frekuensi tertentu. Menurut psikolog Dr. Peter Gray, aktivitas yang dikendalikan seluruhnya oleh orang dewasa malah dapat menahan perkembangan natural anak. Memahami seimbangnya kegiatan anak sangatlah penting supaya pertumbuhan dan perkembangan mereka tidak terpengaruh oleh beban berlebihan atau rutinitas yang begitu menyibukkan. Berikut tujuh alasannya mengapa anak memerlukan lebih banyak waktu untuk bermain dan kurangnya aktivitas ekstrakurikuler setelah pulang sekolah seperti yang dikutip dari situs web Parentfromheart pada hari Senin, tanggal 12 Mei: 1. Terlalu banyak kegiatan menghabiskan energi Jadwal yang terlalu padat menyebabkan anak kekurangan waktu untuk bersantai usai seharian berada di sekolah. Kehilangan energi ini bisa memengaruhi emosi serta kapabilitas mereka dalam menyerap pelajaran. Anak membutuhkan waktu untuk mengisi ulang tenaga agar tidak mengalami kelelahan kronis. Jadwal yang terlalu padat sering kali berujung pada stres sejak usia dini. 2. Bermain Tanpa Batas Mengembangkan Kemampuan Mandiri Ketika anak bermain secara bebas, mereka belajar membuat keputusan sendiri tanpa arahan langsung. Aktivitas seperti ini mendukung perkembangan rasa percaya diri dan keterampilan menyelesaikan masalah. Bermain tanpa batasan membantu anak mengembangkan interaksi sosial dengan cara yang spontan. Kemampuan mandiri seperti itu tak mudah didapatkan lewat kegiatan yang sangat terorganisasi.

3. Keterlibatan Berlebihan Menghambat Kreativitas

Anak yang terlalu sibuk dengan kegiatan terjadwal cenderung kekurangan waktu untuk eksplorasi spontan. Kreativitas muncul saat anak memiliki ruang untuk bosan dan menciptakan hiburannya sendiri. Kegiatan tanpa arah mendorong timbulnya gagasan segar dan meningkatkan rasa penasaran. Justru rutinitas yang sibuk mengurangi area untuk berfikir secara kreatif. 4. Risiko Gangguan Emosional Meningkat Penelitian menunjukkan peningkatan signifikan gangguan kecemasan dan depresi pada anak yang terlalu sibuk. Tekanan untuk terus berprestasi dapat menimbulkan beban mental. Apabila si kecil kurang mendapatkan waktu istirahat, maka kondisi emosionalnya bisa terganggu. Adanya periode bermain yang lepas dari beban sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan emosi mereka. 5. Kepentingan Minat Anak Harus Didahulukan Kegiatan yang diambil oleh si anak secara mandiri umumnya menghasilkan efek yang lebih baik. Si anak bakal menjadi lebih terpusat serta bersemangat apabila tugas itu sejalan dengan apa yang mereka inginkan. Mendorong aktifitas spesifik bisa jadi malah mengakibatkan penurunan motivasi serta keyakinan diri. Kesetiaan pada suatu acara cenderung bertambah bila diputuskan oleh si anak itu sendiri. 6. Bermain Sosial Meningkatkan Keterampilan Empati Berinteraksi dengan kawankawan membantu dalam mempelajari bagaimana berbagi, negosiasi, serta penanganan perselisihan. Aktivitas tersebut juga meningkatkan rasa simpati dan keahlian kerja bersama. Interaksi semacam itu tak bisa direplikasi melalui aktivitas yang dikendalikan orang dewasa. Kepekaan emosi amat krusial untuk kesuksesan di masa mendatang. 7. Menjaga Jadwal yang Seimbang untuk Harmoni dalam Keluarga Mengurangi aktivitas sepulang sekolah menciptakan suasana rumah yang lebih tenang. Anak lebih bahagia karena merasa tidak terbebani. Keluarga pun memiliki lebih banyak waktu berkualitas bersama. Harmoni ini mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Mengatur kegiatan setelah pulang dari sekolah dengan cermat membolehkan anak untuk menikmati masa kecilmu sementara masih tumbuh kembang dalam kondisi yang baik dan terjaga.

Read more...

Daya Tarik & Harga Tiket Saung Sule: Destinasi Pendidikan Baru di Ciamis

Berita bagus untuk penduduk Jawa Barat, terutama warga Kabupaten Ciamis (Kab Ciamis). Sekarang sudah ada destinasi wisata anyar bernama Wisata Edukasi Saung Sule yang beralamat di Perumahan Bumi Pakarangan, Kecamatan Cijeungjing, Kab. Ciamis. Walaupun telah beroperasi sejak Maret 2025, Saung Sule baru diluncurkan secara resmi pada hari Minggu, tanggal 11 Mei 2025 lalu melalui acara grand opening yang dipimpin oleh selebriti komika terkemuka dan juga salah satu pemilik tempat wisata ini, yaitu Sule. Saung Sule sebagai destinasi wisata pendidikan adalah produk dari kerjasama antara Sule dan Tatang Djauhari, sang pemilik tanah. Area sebesar dua hektare tersebut dikembangkan menjadi tempat wisata berbasis alam serta mendidik yang cocok untuk semua anggota keluarga. Endang Haris Juanda, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Ciamis, menyampaikan apresiasinya atas pembangunan tempat wisata pendidikan bernama Saung Sule. Menurut dia, keberadaan Saung Sule ini menambah daftar aset pariwisata yang dimiliki oleh kabupaten Ciamis. "Selamat kepada Saung Sule karena harapan bahwa sumber daya dan potensinya dapat memajukan sektor wisata di kabupaten Ciamis," kata Endang, demikian dilansir dari akun Instagram BPPD Ciamis (13/05/25). Endang pun mengundang semua penduduk di Kabupaten Ciamis untuk merasakan pengalaman wisata dengan menggunakan beragam fasilitas yang tersedia di Saung Sule. Aktivitas tersebut mencakup variasi permainan, pengetahuan tentang hewan, serta dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Keunikan Pariwisata Pendidikan Saung Sule

Menampilkan ide pendidikan, keuntungan produksi, serta kenyamanan untuk anak-anak, Saung Sule menghadirkan petualangan perjalanan yang tak cuma seru namun juga bermanfaat. Ini menjadikannya tempat ideal bagi orang-orang yang berencana melancong bersama dengan anggota keluarganya. Selain menawarkan wahana permainan air, Saung Sule juga menyediakan berbagai fasilitas wisata edukatif, mulai dari mini kebun binatang, area peternakan, pertanian hingga panggung seni yang menampilkan budaya lokal Sunda. Pengunjung tidak hanya bisa merasakan serunya beragam atraksi, tetapi juga memiliki kesempatan untuk berkunjung ke booth milik Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) yang menyediakan aneka hidangan serta camilan tradisional Ciamis dengan cita rasa lokal yang istimewa dan memancing selera.

Harga Karcis dan Waktu Buka Operational

Untuk memasuki area wisata edukasi Saung Sule, pengunjung dikenakan tiket masuk yang sangat terjangkau, yaitu Rp15.000 per orang untuk dewasa dan Rp5.000 per orang untuk anak-anak. Area ini, buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Read more...