government

Layanan Pembaruan Data Penduduk di Pangkalpinang Meningkat Drastis

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pangkalpinang melaporkan adanya pertambahan pada pelayanan perbaharui data penduduk, terutama untuk kalangan anak-anak, selama dua bulan belakangan ini. Kenaikan itu disebabkan oleh rencana implementasi e-Ijazah yang akan dimulai pada tahun ini. Sistem e-Ijazah tak cuma meminta berkas lengkap, tetapi juga mengharuskan kondisi tanpa sisa data, yang artinya tidak ada perbedaan antara informasi si anak dalam Kartu Keluarga (KK), Akta Lahir, serta database penduduk nasional. "Dua bulan terakhir ini telah mengalami peningkatan yang cukup besar pada layanan perbaharuan informasi kependudukan. Tingkat kesadaran publik semakin tinggi dan mereka mulai berdatangan untuk mengecek surat keterangan lahir, menyamakan nama di Kartu Keluarga dengan identitas diri mereka, serta memverifikasi apakah Nomor Induk Kependudukan sudah tepat. Hal tersebut merupakan suatu trend yang baik," ungkap kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pangkalpinang, Darwin, Rabu (14/5/2025). "Langkah ini penting untuk dipertimbangkan. Perbedaan satu huruf saja antara akta kelahiran dan Kartu Keluarga dapat menyebabkan data anak tidak terdaftar dalam database nasional, yang pada gilirannya akan mempersulit proses pengadaan e-Ijazah," jelas Darwin. Dia menambahkan, sistem digital e-Ijazah yang akan diterapkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terintegrasi dengan data base Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di bawah Direktorat Jenderal Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. "Biasanya akta lahir dibuat setelah atau sebelum KK, tergantung situasi. Tetapi, kini sistem e-Ijazah membaca langsung ke data base SIAK. Kalau tidak sinkron, datanya tidak muncul," kata Darwin. 300 permohonan Menurut catatan Disdukcapil Kota Pangkalpinang, dalam satu bulan terakhir saja, terdapat lebih dari 300 permohonan pembaruan KK yang masuk, belum termasuk layanan terkait akta kelahiran. Bukan hanya kalangan publik saja, namun permintaan untuk memperbaharui data kependudukan ini juga berasal dari berbagai pihak sekolah yang giat mendukung siswa dalam mengatasi permasalahan sisa data. "Banyak sekolah datang langsung. Kami fasilitasi semua, bisa datang per individu atau kolektif. Intinya kami siap melayani," tutur Darwin. Sekilas dikabarkan, Disdikbud Kota Pangkalpinang telah memberi peringatan kepada para orangtua murid yang putra-putrinya termasuk dalam data residu untuk segera memperbaiki situasi tersebut. Pasalnya, jika tidak diselesaikan, anak yang masuk dalam kategori data residu terancam tidak bisa mendapatkan ijazah, baik secara fisik maupun melalui sistem e-Ijazah yang mulai diterapkan tahun ini. Perlu dicatat bahwa informasi tentang sampel sisa siswa merupakan catatan mengenai murid-murid yang belum diverifikasi atau tidak sepenuhnya terisi ketika disbanding dengan basis data penduduk ( dukcapil ). Ini berarti data siswa yang belum sesuai atau ada kesalahan dalam atribut seperti namor induk kependudukan (NIK), nama, tanggal lahir, dan lain-lain. Jika data residu ini tak secepatnya diatasi, kemungkinan besar anak tersebut akan kesulitan untuk memperoleh ijazah. Kami mengharapkan agar orang tua segera menuju ke Dukcapil (dinasti kependudukan dan pencatatan sipil). ") guna memperbaiki data," ujar Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Disdikbud Kota Pangkalpinang, Hermaini, pada hari Selasa (13/5/2025). Hermaini menegaskan pentingnya peran aktif orang tua dalam memperbaiki data anak mereka, terutama terkait dokumen penting seperti kartu keluarga (KK), akta kelahiran, dan kartu identitas anak (KIA).
Read more...

Mendikdasmen Canangkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Hebat, Katingan Dukung Total

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Prof Dr Abdul Mutta meresmikan program prioritas pendidikan bagi Kalimantan Tengah, dengan memperkenalkan Program 7 Kejadian Anak Indonesia Hebat, pada acara yang diselenggarakan di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR).

Acara berjudul "Gebyar Pendidikan Unggul Muhammadiyah untuk Kalteng Lebih Berkah" merupakan komponen dari ketiga strategi yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah di area Kalimantan Tengah. Turut hadir pada kegiatan tersebut adalah beberapa pejabat pemerintahan lokal, pemimpin departemen pendidikan seluruh Kalteng, pakar pendidikan, dan wakil-wakil institusi pendidikan Muhammadiyah.

Pergerakan tujuh perilaku anak bangsa Indonesia hebat mendapat perhatian besar di acara itu. Program ini berfokus pada pematangan kepribadian pemuda dengan mengenalkan prinsip-prinsip baik sedari awal. Sembilan kebiasaan yang dirancang mencakup aspek-aspek seperti kedisiplinan, ketekunan, rasa empati, integritas, gairah untuk belajar, kesadaran tanggung jawab, serta semangat nasionalisme.

Dalam pidatonya, Menteri Abdul Mutta menyatakan bahwa perubahan dalam sistem pendidikan tidak terbatas pada pembangunan fasilitas saja, melainkan juga menciptakan suasana belajar serta membentuk kepribadian siswa. "Sekolah yang berkualitas bermula dari kerjasama erat di antara pemerintah nasional, lokal, dan institusi pengajaran. Tujuannya adalah untuk mengembangkan not hanya bangunan fisik, tetapi juga moral para pelajar kami," tandasnya.

Merespons kondisi tersebut, Bupati Katingan Saiful mengungkapkan supportnya sepenuh hati kepada proyek itu. "Kita bersedia bekerja sama guna mewujudkan kampanye tujuh kebiasaan anak unggul. Hal ini adalah tindakan penting dalam menciptakan pemuda yang bijaksana serta bermoral," katanya.

Saiful mengatakan bahwa langkah tersebut sesuai dengan tujuan pengembangan nasional dan sangat diperlukan untuk mempersiapkan generasi Kalimantan Tengah agar dapat bersaing dalam skala global. "Dengan adanya kerjasama yang efektif, kami percaya akan muncul pemuda-pemudi Kalteng yang berprestasi baik dari segi budi pekerti maupun kecerdasan," tegasnya.

Read more...