Blog

Kisah Aldila Sutjiadi dan Janice Tjen soal lagu Indonesia Raya yang Mati di SEA Games 2025



SMAN 9 Tangerang

Dua petenis putri Indonesia, Janice Tjen dan Aldila Sutjiadi, memberikan pernyataan terkait insiden yang terjadi saat lagu kebangsaan Indonesia Raya mati tiba-tiba saat dikumandangkan pada acara pengalungan medali emas ganda putri tenis SEA Games 2025 Thailand. Insiden ini terjadi dalam momen penting, tepat setelah pasangan Indonesia, Aldila Sutjiadi/Janice Tjen, memenangi final tenis nomor ganda putri SEA Games 2025.

Di tengah prosesi penghormatan bendera, musik iringan lagu Indonesia Raya tiba-tiba menghilang. Hal ini membuat Aldila, Janice, ofisial, dan seluruh suporter yang hadir di National Tennis Development Center, Bangkok, Jumat (19/12/2025), harus menyanyikan sisa lagu secara akapela. Meskipun situasi tersebut sempat mengejutkan, keduanya tetap merasa bangga dengan solidaritas yang ditunjukkan oleh semua pihak yang mendukung Indonesia.

Kekompakan yang Menyentuh

Menyampaikan pendapatnya, Janice Tjen mengaku sedikit bingung dengan insiden tersebut. Namun, dia sangat senang melihat bagaimana para suporter Indonesia tetap bersemangat dan bersatu dalam menyanyikan lagu kebangsaan.

“Ya pastinya agak bingung sedikit. Tapi untungnya memang banyak suporter-suporter Indonesia juga yang ada di venue dan mereka juga melanjutkan Indonesia Raya,” ujar Janice kepada awak media selepas acara penyambutan kepulangan atlet SEA Games di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Sabtu (20/12/2025).

“Jadi memang dibantu dengan mereka,” tambah dia.

Aldila Sutjiadi juga menyampaikan pendapat serupa. Ia mengaku kaget karena kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, ia melihat hikmah dari insiden tersebut, yaitu kemenangan yang dirayakan dengan lebih khidmat.

“Ya pastinya agak kaget sedikit ya. Kayaknya yang lainnya juga pada kaget karena belum pernah terjadi seperti ini di cabor tenis, tiba-tiba musiknya mati,” ucap Aldila via pesan suara kepada SMAN 9 Tangerang, Minggu (21/12/2025) siang.

“Tapi ya karena mungkin kita semua ikut bernyanyi Indonesia Raya, jadi walaupun tanpa iringan lagu pun kita tetap bisa menyanyikannya dengan baik.”

“Malah sepertinya kayaknya lebih khidmat ya, nyanyi tanpa iringan lagu terdengar suara dari semuanya dan juga dari suporter Indonesia,” tambahnya.

Medali Emas untuk Indonesia

Meskipun ada insiden tak terduga, Aldila dan Janice tetap kompak mempersembahkan medali emas ini untuk keluarga dan masyarakat Indonesia. Mereka merasa bangga atas prestasi yang berhasil diraih.

Sementara itu, tentang penggunaan bonus yang diperoleh, keduanya sepakat akan menggunakan dana tersebut sebagai modal untuk persiapan turnamen berikutnya. Aldila menjelaskan bahwa bonus akan digunakan sebagai modal untuk mengikuti WTA Tour.

“Kalau kita pasti bonus akan kita jadikan modal untuk di WTA Tour ya. Karena kan memang WTA Tour itu kan kita biasanya biaya sendiri dulu,” ujar Aldila.

“Jadi memang ya itu untuk dijadikan modal untuk ikut pertandingan-pertandingan awal tahunannya,” jelas dia.

Namun, untuk sementara waktu, Aldila menyatakan akan berpisah dulu dengan Janice karena sudah memiliki janji berpasangan dengan atlet lain.

“Untuk awal tahun kita akan pisah dulu karena awalnya sudah ada janji dengan rekan yang lain sebelum kita juara Chennai Open,” ungkap Aldila.

“Pastinya, ada beberapa turnamen yang kami akan main bersama lagi tahun depan,” tutur dia.

Prestasi yang Menggembirakan

Sebagai informasi, Aldila dan Janice memastikan medali emas SEA Games 2025 setelah mengalahkan pasangan tuan rumah, Mananchaya Sawangkaew/Peangtarn Plipuech, dengan skor 6-2, 6-1. Ini menjadi emas kedua bagi mereka setelah sebelumnya meraih medali emas di sektor beregu putri.

“Apalagi di beregu juga kita kan sempat tertinggal 1-0 dan akhirnya bisa membalikkan keadaan dan menang di ganda,” tutur Aldila Sutjiadi kepada SMAN 9 Tangerang melalui pesan suara.

“Pastinya itu juga berkat satu tim tidak hanya saya juga. Dan juga di ganda putri pun kita juga bisa mendominasi di babak final dengan skor yang cukup jauh,” ujar petenis kelahiran 2 Mei 1995 tersebut.

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *