Monthly Archives - Desember 2025

Indonesia tulis sejarah di SEA Games 2025 Thailand

Hasil SEA Games 2025: Indonesia Berada di Posisi Kedua dengan Rekor Baru


SEA Games 2025 telah usai, dan Thailand berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 495 medali, yaitu 233 medali emas, 154 medali perak, dan 108 medali perunggu. Sementara itu, Indonesia berada di posisi kedua dengan total 333 medali yang terdiri dari 91 medali emas, 112 medali perak, dan 130 medali perunggu.

Hasil ini mencatatkan sejarah baru bagi Indonesia, karena merupakan pencapaian terbaik dalam kurun 30 tahun terakhir sejak SEA Games 1995 di Chiang Mai. Selain itu, capaian ini juga menjadi rekor tertinggi Indonesia saat bertanding di luar status tuan rumah. Sebelumnya, Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games pada 2011 lalu.

Pencapaian Luar Biasa di Berbagai Cabang Olahraga

Indonesia menunjukkan kekuatan di beberapa cabang olahraga utama. Dalam atletik, Indonesia meraih 9 medali emas, 5 medali perak, dan 6 medali perunggu. Di cabang menembak, Indonesia mengumpulkan 6 medali emas, 9 medali perak, dan 8 medali perunggu. Sementara itu, panahan memberikan kontribusi 6 medali emas dan 2 medali perak.

Selain itu, beberapa cabang olahraga lain juga memberikan sumbangan besar. Menembak mencatatkan total 23 medali, disusul atletik dengan 20 medali. Pencak silat mengoleksi 12 medali, sementara renang dan balap sepeda masing-masing menyumbang 11 medali.

Juara Umum di Beberapa Cabang Olahraga

Indonesia juga menjadi juara umum di sejumlah cabang olahraga SEA Games 2025. Panahan memimpin dengan 6 medali emas, sementara wushu meraih 5 medali emas. Dayung mencatatkan 7 medali emas, pencak silat mengamankan 4 medali emas, bulutangkis membawa pulang 3 medali emas, dan triathlon menyumbang 8 medali emas.

Hasil ini menunjukkan bahwa prestasi olahraga Indonesia semakin merata di berbagai cabang. Selain cabang unggulan, sejumlah olahraga mencatatkan sejarah baru. Medali emas pertama SEA Games berhasil diraih dari ice hockey, basket 3x3, petanque, kabbadi, serta futsal putra.

Apresiasi dari Pihak Terkait

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, menyampaikan apresiasi atas kerja seluruh unsur tim. “Peringkat kedua dengan raihan 91 medali emas adalah prestasi yang sangat membanggakan dan bersejarah. Ini menjadi pencapaian terbaik Indonesia dalam 30 tahun terakhir, sekaligus bukti bahwa pembinaan olahraga nasional berjalan di jalur yang tepat,” ujar Okto dalam rilis resmi NOC Indonesia, Sabtu, 20 Desember 2025.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para atlet, pelatih, ofisial, federasi cabang olahraga, serta dukungan pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia. Sementara Chef de Mission Tim Indonesia, Bayu Priawan Djokosoetono, menekankan peran kebersamaan sejak masa persiapan. “Para atlet telah berjuang dengan luar biasa, menunjukkan disiplin, mental juara, dan semangat pantang menyerah. Capaian peringkat kedua ini bukan hanya soal angka, tetapi tentang karakter, konsistensi, dan kebanggaan membawa Merah Putih di panggung Asia Tenggara,” ungkap Bayu.

Atlet Muda yang Menggembirakan

Yang juga membanggakan adalah munculnya atlet-atlet muda yang tak kalah hebatnya. Dalam cabang renang, nama Jason Donovan Yusuf muncul. Remaja 18 tahun itu tampil luar biasa sebagai penerus dominasi Indonesia pada renang putra gaya punggung. Jason meraih dua medali emas pada nomor 50 meter dan 100 meter gaya punggung.

Masih dari kolam renang, Masniari Wolf, 20 tahun, merebut medali emas untuk ketiga kali beruntun di nomor 50 meter gaya punggung setelah finis dengan catatan waktu 28,80 detik. Catatan itu sekaligus sukses memecahkan rekor nasional milik Flairene Candrea (28,86 detik).

Di panjat tebing, ada gadis 16 tahun bernama Alma Ariella Tsany. Bocah Gresik, Jawa Timur, itu menyumbangkan medali emas bagi Indonesia lewat nomor Lead Putri. Dia menjadi satu-satunya pemanjat yang mampu mencapai titik tertinggi di dinding setinggi 15 meter pada babak final.

Masih di panjat tebing, ada nama Ardana Cikal Damarwulan yang masih 15 tahun. Selain menyumbangkan medali emas bagi Indonesia, Ardana Cikal, yang sejatinya adalah atlet pelatnas lapis kedua, juga berhasil mengawinkan emas di panjat tebing lead.

Kemudian ada Luluk Diana Tri Wijayana dari Punung, Pacitan, Jawa Timur, dari cabang angkat besi. Gadis 20 tahun itu adalah penyumbang medali emas pertama cabang tersebut.

Atlet Muda Lain yang Menginspirasi

SEA Games 2025 juga menjadi ajang pembuktian bagi Alwi Farhan. Pemuda 20 tahun itu merebut medali emas tunggal putra cabang bulu tangkis SEA Games Thailand 2025 setelah mengalahkan rekan senegaranya, Mohammad Zaki Ubaidillah, di laga final.

Oh iya, jangan lupakan juga Basral, dari cabang skateboard, yang kemenangannya dirayakan satu Asia Tenggara. Pemuda 18 tahun asal Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, itu menyumbangkan medali emas setelah mengungguli dua jagoan tuan rumah.

Basral menyumbang satu medali emas untuk Indonesia di SEA Games 2025 setelah tampil memukau pada babak final nomor street putra. Percobaan terakhirnya berjalan mulus tanpa terjatuh. Dengan mencatat skor 166,67 poin dari kombinasi nilai best run dan best trick, Basral finis di posisi teratas dan berhak atas medali emas. Kemenangan Basral terasa emosional, tidak hanya bagi tim skateboard Indonesia. Dedengkot tim Malaysia, Mariss Khan, turut merayakan kemenangan Basral dengan memeluk atlet tersebut usai memastikan medali emas. Dia dikenal sebagai tokoh senior dalam dunia skateboarding Malaysia.

Read more...

Indonesia Peroleh 91 Emas SEA Games 2025, Rekor Ketiga Terbanyak


SMAN 9 Tangerang
- Kontingen Indonesia menutup partisipasi di SEA Games 2025 Thailand dengan meraih 91 medali emas.
Jumlah ini melebihi target awal sebanyak 80 emas dan menjadi pencapaian penting dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang olahraga Asia Tenggara.

Secara keseluruhan, Indonesia membawa pulang total 333 medali, yang terdiri dari 91 medali emas, 112 perak, dan 130 perunggu.
Pencapaian 91 emas ini menjadi jumlah terbanyak ketiga dalam sejarah Indonesia sebagai peserta tamu sejak pertama kali ikut serta dalam SEA Games pada tahun 1977.

Catatan terbaik saat menjadi tamu masih dipegang oleh SEA Games Kuala Lumpur 1989 dengan 102 emas, disusul oleh SEA Games Manila 1991 yang menghasilkan 92 emas.

Hasil di Thailand juga menjadi yang terbaik selama 32 tahun terakhir Indonesia berlaga di luar negeri.
Jumlah emas kali ini melampaui raihan SEA Games Singapura 1993 dengan 88 emas. Hasil ini menunjukkan peningkatan performa atlet Indonesia saat bertanding jauh dari dukungan tuan rumah.

Apresiasi Pengamat Olahraga

Prestasi Indonesia di SEA Games 2025 mendapat apresiasi positif dari pengamat olahraga Gatot S. Dewa Broto.
Ia menilai pencapaian ini menandakan bahwa arah pembinaan olahraga nasional mulai menunjukkan hasil nyata.

“Tampil di SEA Games ketika bukan kita tuan rumah memang masih menjadi tantangan berat selama ini.”
“Sejak SEA Games Singapura 1993, kita tidak pernah lagi berhasil membawa pulang lebih dari 88 emas.”
“Di SEA Games Kamboja sebelumnya, kita hanya bisa mendekati saja dengan jumlah 87 emas.”
“Jika selama ini kita hanya bisa bermimpi kapan kita akan kembali ke masa kejayaan di kancah olahraga Asia Tenggara, inilah saatnya.”
“Kita sudah berhasil lepas dari mimpi buruk selama 32 tahun terakhir saat menjadi peserta tamu SEA Games,” ujar Gatot.

Menurut Gatot, pencapaian tersebut menunjukkan kesiapan atlet Indonesia bersaing di level Asia Tenggara, terutama saat tampil di luar negeri.

Modal Menuju Asian Games dan Olimpiade

Gatot berharap raihan SEA Games 2025 menjadi pemicu semangat atlet saat kembali ke pusat pelatihan nasional.
Ia menekankan pentingnya evaluasi sebagai bagian persiapan menuju agenda besar berikutnya.

“Tentu rekor baru dalam keikutsertaan kita di ajang multi event tidak hanya berhenti di sini.”
“Kita harus ciptakan lagi sejarah baru dengan pencapaian tersukses di Asian Games mendatang.”
“Sehingga pulang dari Thailand nanti harus dilakukan evaluasi dengan seksama untuk memetakan mana cabang-cabang olahraga yang menjadi kekuatan kita di pentas Asia, seperti apa proses persiapan yang efektif karena kita hanya punya waktu kurang dari sembilan bulan untuk berlaga di Asian Games.”
“Ini motivasi yang baik untuk melecut para atlet agar terjaga tekad, fokus dan konsentrasinya,” urai Gatot.

Apresiasi dari Tokoh Olahraga

Apresiasi juga datang dari Noviantika Nasution, Ketua Umum PB Perbasi 2006-2010. Ia menilai hasil SEA Games 2025 memberi kebanggaan tersendiri.

“Sudah lama sekali kita tidak mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan sebanyak ini pada cabang-cabang olahraga bergengsi.”
“Hasil 91 emas ini merupakan penyejuk hati dan pengobat rindu akan kekuatan kita untuk kembali berbicara di ajang multi events seperti SEA Games ini.”
“Melihat hasil ini, kita harus percaya diri kita bisa kembali mencetak rekor positif baru di Asian Games 2026,” kata Noviantika.

Read more...

Luluk, Putri Pacitan yang Mengharumkan Indonesia di SEA Games 2025 Thailand dengan Angkat Besi

Perjalanan Luluk Diana Tri Wijayana: Dari Trauma ke Keberhasilan

Luluk Diana Tri Wijayana, seorang atlet angkat besi asal Pacitan, berhasil menyumbangkan medali emas bagi Indonesia dalam SEA Games 2025. Meski berjuang dengan keterbatasan fasilitas, dia mampu membuktikan bahwa tekad dan semangat bisa mengalahkan segala rintangan.

Pada ajang SEA Games ke-33 yang diselenggarakan di Thailand, Luluk tampil luar biasa. Dia memenangkan medali emas di kelas women’s 48 kg, mengalahkan atlet tuan rumah Thailand dan peraih medali perunggu dari Vietnam. Total angkatan yang ia capai adalah 184 kg, sebuah pencapaian yang menunjukkan kemampuan luar biasanya.

Luluk mengakui bahwa perjalanannya tidak mudah. Pada pertandingan kedua, saat melakukan angkatan clean and jerk, ikat pinggangnya terlepas. Namun, hal ini tidak menghentikannya untuk terus berjuang hingga akhirnya meraih medali emas.

Awal Kecintaan pada Angkat Besi

Luluk tidak langsung tertarik pada olahraga angkat besi. Menurut ceritanya, dia awalnya hanya tertarik karena iming-iming jalan-jalan keliling dunia. Saat usia 12 tahun, ia mulai mencoba olahraga ini. Di kelas IV SD, ia mulai menjajal latihan angkat besi dan secara perlahan menemukan passion-nya.

Meski awalnya ragu, Luluk akhirnya menemukan ketertarikan pada olahraga ini. Ia juga mengaku bahwa kegagalan di masa lalu menjadi bagian dari proses pembelajaran yang sangat penting baginya.

Trauma dari Kegagalan di Kejuaraan Dunia

Salah satu momen paling berat dalam karier Luluk terjadi pada Kejuaraan Dunia Remaja dan Yunior di Lima, Peru, pada April hingga Mei 2025. Saat itu, Luluk berhasil meraih medali emas dalam snatch dengan angkatan terbaik 81 kg. Namun, saat giliran clean and jerk, ia gagal mengangkat barbel seberat 100 kg dalam tiga kesempatan.

Kegagalan ini meninggalkan trauma yang cukup dalam. Bahkan, setelah kejadian tersebut, Luluk sempat mengalami down selama dua minggu. Dia tidak lagi aktif berlatih dan bahkan menghindari komunikasi dengan pelatihnya.

Bangkit dari Kegagalan

Berkat dukungan dari pelatihnya, Samsuri, Luluk akhirnya bangkit. Pelatih yang telah memperkenalkan angkat besi kepadanya sejak usia 12 tahun ini memberikan motivasi dan bantuan untuk mengatasi trauma tersebut. Dengan bimbingan Samsuri, Luluk mulai fokus pada evaluasi diri dan memperbaiki teknik latihan.

Dari pengalaman buruk di Peru, Luluk belajar untuk lebih percaya diri. Ia pun berusaha memperbaiki semua kelemahan yang ada. Hasilnya, ia berhasil meraih medali emas di SEA Games 2025.

Penampilan yang Membawa Harapan Baru

Prestasi Luluk tidak hanya membawa kebanggaan bagi Indonesia, tetapi juga memberikan harapan baru bagi regenerasi lifter putri kelas ringan. Sebelumnya, ada Windy Cantika Aisah yang berhasil meraih perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

Luluk sendiri meningkatkan prestasi dari perunggu di SEA Games Kamboja 2023 menjadi emas di SEA Games 2025. Selain itu, total angkatan yang ia capai juga meningkat pesat, dari 173 kg menjadi 184 kg.

Peran Penting Pelatih

Samsuri, pelatih Luluk, memainkan peran penting dalam perkembangan karier atletnya. Ia tidak hanya melatih, tetapi juga mendampingi Luluk dalam perjalanan ke Thailand. Menurut Samsuri, kegagalan di Peru adalah bagian dari proses evaluasi yang penting untuk meningkatkan kemampuan Luluk.

Menurut Samsuri, jika semua percobaan berhasil, total angkatan Luluk bisa mencapai 190 kg. Dengan persiapan yang matang, ia yakin Luluk akan terus berkembang dan meraih prestasi lebih besar lagi.

Semangat untuk Masa Depan

Luluk mengatakan bahwa kegagalan di Peru menjadi motivasi untuk bangkit dan membuktikan bahwa dirinya mampu. Ia ingin membuktikan bahwa ia bukan hanya seorang atlet yang bisa meraih medali, tetapi juga seorang pejuang yang tak mudah menyerah.

Dengan semangat yang tinggi dan tekad yang kuat, Luluk terus berjuang untuk mencapai target yang lebih besar. Semoga prestasinya bisa menjadi inspirasi bagi banyak atlet muda lainnya.

Read more...

Berapa Bonus Atlet Peraih Emas SEA Games 2025?


SMAN 9 Tangerang
Pesta olahraga Asia Tenggara SEA Games 2025 resmi berakhir pada Sabtu (20/12/2025). Dalam klasemen terakhir, Indonesia menempati posisi kedua dengan total perolehan medali sebanyak 333, yang terdiri dari 91 emas, 111 perak, dan 131 perunggu. Raihan 91 emas ini mencatatkan sejarah baru bagi Indonesia dalam sejarah penyelenggaraan SEA Games.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas pencapaian atlet Indonesia. Ia juga menjanjikan bonus besar bagi atlet yang berhasil meraih medali emas. "Selamat dengan 91 emas. Terima kasih, di satu pihak saya senyum 91 emas, di lain pihak agak pusing juga ini, bonusnya besar juga itu sekarang," ujarnya.

Prabowo menjelaskan bahwa ia akan memenuhi janjinya untuk memberikan bonus yang cukup besar kepada para atlet peraih medali emas SEA Games 2025. Berdasarkan informasi yang diperoleh, besaran bonus yang akan diberikan adalah sebesar Rp 1 miliar per atlet peraih medali emas. Sebelumnya, bonus yang diberikan hanya sebesar Rp 500 juta.

Berikut adalah rincian bonus yang diberikan kepada atlet peraih medali emas, perak, dan perunggu:

  • Atlet peraih medali emas: Setiap atlet akan menerima bonus sebesar Rp 1 miliar.
  • Atlet peraih medali perak: Bonus yang diberikan sebesar Rp 315 juta.
  • Atlet peraih medali perunggu: Bonus yang diberikan sebesar Rp 157,5 juta.

Namun, hingga saat ini, besaran bonus untuk atlet peraih medali perak dan perunggu masih dalam proses evaluasi oleh pemerintah. Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, bonus tersebut akan jauh lebih kecil dibandingkan bonus untuk peraih medali emas. Hal ini karena fokus utama dalam pencapaian medali adalah medali emas.

Simulasi bonus yang dilakukan oleh pemerintah menunjukkan angka yang cukup besar. Berdasarkan data simulasi, total bonus yang dikeluarkan untuk atlet SEA Games 2025 adalah sebagai berikut:

  • Atlet peraih medali emas: 91 × Rp 1 miliar = Rp 91 miliar
  • Atlet peraih medali perak: 111 × Rp 315 juta = Rp 34,97 miliar
  • Atlet peraih medali perunggu: 131 × Rp 157,5 juta = Rp 20,66 miliar

Dengan demikian, total simulasi awal bonus yang dikeluarkan pemerintah untuk atlet di SEA Games 2025 sekitar Rp 146,6 miliar. Namun, angka ini belum termasuk pembayaran per atlet pada nomor beregu. Jika dihitung secara keseluruhan, jumlah bonus yang diberikan bisa jauh lebih besar.

Erick Thohir menyatakan bahwa pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan membuat road map jangka panjang untuk memajukan olahraga Indonesia. Ia juga menekankan bahwa semua langkah yang diambil sesuai dengan harapan Presiden Prabowo, yang menargetkan prestasi di ajang Olimpiade.

Beberapa atlet yang meraih medali emas di SEA Games 2025 akan mendapatkan penghargaan yang sangat besar. Selain bonus finansial, mereka juga akan mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan pemerintah. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa olahraga Indonesia semakin berkembang dan mampu bersaing di tingkat regional.

Read more...

Jalan kaki bukan olahraga biasa, ini penjelasan dokter


SMAN 9 Tangerang

Jalan kaki sering kali dianggap sebagai aktivitas yang biasa dan tidak memerlukan perhatian khusus. Namun, sebenarnya jalan kaki merupakan olahraga dasar yang memiliki dampak besar terhadap kesehatan fisik dan mental jika dilakukan secara rutin dan benar.

Jalan Kaki sebagai Fondasi Gaya Hidup Sehat

Ahli ilmu faal olahraga klinis, dr. Iwan Wahyu Utomo, AIFO.K, menjelaskan bahwa jalan kaki adalah bentuk olahraga yang paling mudah diakses oleh siapa saja. Menurutnya, aktivitas ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia, baik di rumah maupun di tempat kerja, sehingga tidak membutuhkan adaptasi khusus.

Iwan menekankan bahwa jalan kaki bisa menjadi fondasi penting untuk gaya hidup sehat. Aktivitas ini efektif karena tidak memerlukan alat, biaya rendah, dan risiko cedera relatif kecil. “Kita sering menganggap jalan kaki sepele, padahal ini justru olahraga paling dasar yang membentuk gaya hidup sehat,” ujarnya.

Sebagai dokter tim PERSIS Solo, Iwan terbiasa menangani atlet profesional dengan tuntutan fisik tinggi. Namun, ia tetap menekankan bahwa prinsip kebugaran atletik berawal dari kebiasaan dasar seperti berjalan kaki secara rutin dan konsisten.

Manfaat Fisik dan Mental dari Jalan Kaki

Selain manfaat fisik, jalan kaki juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental. Iwan menjelaskan bahwa aktivitas fisik seperti jalan kaki memicu pelepasan hormon endorfin yang berfungsi memperbaiki suasana hati dan menurunkan tingkat stres.

“Banyak orang merasa lebih rileks setelah jalan kaki karena memang ada hormon yang dilepaskan dan itu membantu menurunkan stres,” katanya.

Jalan kaki juga membantu meningkatkan energi harian dan membuat tubuh terasa lebih segar, terutama jika dilakukan di pagi hari atau di lingkungan terbuka dengan udara yang lebih segar.

Durasi Ideal dan Cara Memulainya dengan Aman

Secara teori, durasi ideal jalan kaki adalah 30 menit per hari dengan gerakan stabil dan tanpa banyak berhenti. Namun, durasi tersebut tidak harus langsung diterapkan, terutama bagi orang yang jarang berolahraga atau baru memulai.

“Ibunya bisa dimulai dari 10 menit dulu, lalu meningkat menjadi 15 menit, 20 menit, sampai akhirnya 30 menit per hari,” ujarnya.

Iwan juga mengingatkan pentingnya memperhatikan kondisi tubuh selama berjalan. Jika muncul keluhan seperti nyeri dada, pusing, sesak napas berlebihan, atau nyeri sendi, aktivitas sebaiknya dihentikan dan dievaluasi.

Target Langkah Harian Tidak Harus 10.000 Langkah

Terkait target langkah harian, Iwan menilai angka 5.000 langkah per hari sudah cukup realistis bagi orang yang jarang berolahraga. Target tersebut dinilai lebih mudah dicapai dan membantu membangun kebiasaan aktif secara bertahap.

“Kalau sudah terbiasa, silakan meningkat ke 10.000 langkah, tapi yang paling penting itu konsistensi, bukan sekadar angka,” katanya.

Dengan latar belakang sebagai dokter olahraga klinis sekaligus dokter tim sepak bola profesional, Iwan menegaskan bahwa jalan kaki bukan olahraga kelas dua. Aktivitas sederhana ini justru menjadi pintu masuk paling aman dan efektif menuju hidup yang lebih sehat dalam jangka panjang.

Read more...

Bonus Hadiah Uang Wakil Indonesia di BWF World Tour Finals 2025 – Sabar/Reza Raih Bonus Serupa Juara SEA Games


SMAN 9 Tangerang
Meskipun perjalanan bulu tangkis Indonesia harus berakhir lebih cepat di BWF World Tour Finals 2025, keberhasilan lolos ke ajang penutup musim itu tetap mendapatkan apresiasi besar.

BWF World Tour Finals menjadi panggung bagi para pemain dengan prestasi terbaik sepanjang musim turnamen kelas elite bulu tangkis ini. Hanya delapan pemain terpilih dari setiap sektor yang ditentukan oleh akumulasi 14 poin terbaik dari turnamen-turnamen World Tour yang mereka ikuti.

Hadiah uang paling besar pun disediakan hingga 3 juta dolar AS atau sekitar 50,1 miliar rupiah menurut kurs saat berita ini ditulis.

Memang, Indonesia belum berhasil memutus paceklik gelar sejak kesuksesan terakhir lewat ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pada 2019. Dari lima wakil Tanah Air yang bertanding di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, pada pekan ini, hanya satu yang lolos dari babak penyisihan grup.

Secara kebetulan, sosok tersebut adalah pasangan yang dibesut Hendra Setiawan yakni Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.

Sayangnya, Sabar/Reza tidak dapat memberikan perlawanan terbaik di babak empat besar karena cedera yang dialami Reza. Mereka kalah dari 9-21, 11-21 dari pasangan nomor satu, Kim Won-ho/Seo Seung-jae (Korea Selatan), pada Sabtu (20/12/2025) kemarin.

Sabar/Reza menjadi wakil Indonesia yang meraih hadiah uang paling besar. Mereka mendapatkan hadiah uang sebesar 60 ribu dolar AS atau setara dengan 1 miliar lebih 1 juta rupiah. Besaran hadiah itu sedikit lebih besar daripada bonus yang diraih ketika menjuarai SEA Games 2025 Thailand pekan lalu.

Presiden RI, Prabowo Subianto, menjanjikan bonus sebesar 1 miliar rupiah untuk setiap emas yang diraih atlet-atlet Indonesia di SEA Games 2025. Sabar/Reza membantu Indonesia meraih emas di beregu putra dan memenanginya sendiri di ganda putra dengan catatan tak terkalahkan.

Akhir tahun yang positif ini disyukuri Sabar/Reza walau tidak berlanjut hingga akhir. "Alhamdulillah kami bisa menutup rangkaian turnamen sepanjang tahun 2025 ini dengan cukup baik," kata Sabar dalam rilis resmi PBSI.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Memang perjalanan kami di tahun ini sangat dinamis, naik turun, tetapi kami sangat bersyukur bisa melewatinya."

"Mudah-mudahan semua pembelajaran berharga di tahun ini bisa menjadi bekal yang baik untuk menghadapi tahun 2026 nanti."

"Ke depan, tentunya kami harus terus waspada. Karena di tahun 2026 nanti pasti akan banyak pemain-pemain muda yang bermunculan di level atas."

"Semoga kami bisa terus menjaga performa, tetap konsisten, dan hari demi hari bisa menjadi lebih baik dari segala aspek," ucap Sabar.

Hadiah terbesar berikutnya dibawa pulang ganda campuran, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, yang meraih 1 kemenangan di fase grup. Jafar/Felisha finis ketiga pada fase grup dan mendapatkan hadiah uang sebesar 39 ribu dolar AS atau setara dengan 651 juta.

Sekadar informasi, hadiah uang bagi sektor ganda dibagi untuk dua pemain. Hadiah uang terbesar dari sektor tunggal didapat oleh Putri Kusuma Wardani yang juga berada di urutan ketiga pada fase grup dengan 1 kemenangan. Putri mendapatkan 33 ribu dolar AS atau setara dengan 551 juta rupiah.

DISTRIBUSI UANG HADIAH BWF WORLD TOUR FINALS 2025

Pemain Sektor Hasil Prize Money (Dolar) Rupiah
Sabar K. Gutama / Moh Reza P. Isfahani MD Semifinal 60.000* 1 miliar
Jafar Hidayatullah / Felisha A. N. Pasaribu XD Grup (#3) 39.000* 651 juta
Putri Kusuma Wardani WS Grup (#3) 33.000 551 juta
Fajar Alfian / M. Shohibul Fikri MD Grup (#4) 21.000* 350 juta
Jonatan Christie MS Grup (#4) 18.000 300 juta

) hadiah per pasangan
*) menurut kurs 1 dolar AS = 16.697 rupiah (21/12/2024)

Read more...

Kierana Alexandra Bangga Bawa Bendera Merah Putih di Acara Penutupan SEA Games 2025


SMAN 9 Tangerang

Perjalanan Panjang Kontingen Indonesia di SEA Games 2025

SEA Games 2025 resmi berakhir melalui upacara penutupan yang digelar di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (20/12/2025) malam WIB. Acara tersebut menjadi momen penting dalam sejarah olahraga Asia Tenggara, yang tidak hanya menampilkan prestasi atlet, tetapi juga kebersamaan antarnegara peserta. Prosesi penutupan dimulai dengan pemadaman obor sebagai simbol berakhirnya seluruh rangkaian pertandingan. Setelah itu, bendera SEA Games diserahkan kepada Malaysia yang akan menjadi tuan rumah edisi berikutnya pada 2027.

Stadion Rajamangala tampil semarak dengan permainan cahaya berteknologi tinggi yang berpadu dengan pertunjukan musik serta budaya khas kawasan Asia Tenggara. Parade atlet dari seluruh negara peserta turut menjadi penanda kebersamaan dan penutup perjalanan SEA Games 2025 yang penuh makna.

Kierana Alexandra Jadi Pembawa Bendera Indonesia

Pada parade penutupan, defile kontingen Indonesia dipimpin oleh Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia, Bayu Priawan Djokosoetono. Atlet ice skating, Kierana Alexandra Laut, dipercaya mengemban tugas sebagai pembawa bendera Merah Putih, sebuah kehormatan besar dalam ajang sekelas SEA Games 2025.

Kierana mengaku momen tersebut menjadi pengalaman tak terlupakan sepanjang kariernya sebagai atlet. "Aku sangat terhormat dan bersyukur karena dipercaya membawa bendera Indonesia," ujarnya. "Jujur aku sempat takut dan nervous, tapi ini adalah kesempatan luar biasa untuk mewakili negaraku di event sebesar SEA Games."

Prestasi Gemilang Kontingen Indonesia

Kontingen Indonesia menutup SEA Games 2025 dengan pencapaian gemilang. Tim Merah Putih finis di posisi kedua klasemen akhir dengan raihan total 334 medali, terdiri dari 91 emas, 112 perak, dan 130 perunggu. Hasil tersebut tidak hanya melampaui target awal 80 medali emas, tetapi juga memastikan Indonesia tetap berada di tiga besar Asia Tenggara.

Capaian ini menjadi salah satu prestasi terbaik Indonesia dalam sejarah partisipasi di SEA Games modern. Raihan 91 medali emas di SEA Games 2025 tercatat sebagai jumlah emas terbanyak ketiga yang pernah diraih Indonesia saat berlaga di luar negeri. Sejak pertama kali ikut serta pada SEA Games 1977, capaian ini hanya kalah dari SEA Games Kuala Lumpur 1989 dengan 102 emas dan Manila 1991 dengan 92 emas.

Prestasi tersebut juga menjadi yang terbaik dalam 32 tahun terakhir untuk SEA Games tandang, melampaui hasil SEA Games Singapura 1993 yang menghasilkan 88 emas. Catatan ini mempertegas kebangkitan Indonesia di pentas olahraga Asia Tenggara.

Apresiasi dan Harapan ke Depan

Pengamat olahraga Gatot S. Dewa Broto menilai bahwa tampil di SEA Games saat Indonesia tidak berstatus sebagai tuan rumah selama ini selalu menjadi tantangan besar. Ia menyoroti fakta bahwa sejak SEA Games Singapura 1993, Indonesia belum pernah mampu meraih lebih dari 88 medali emas, termasuk pada SEA Games Kamboja sebelumnya yang hanya menghasilkan 87 emas.

“Tampil di SEA Games ketika bukan kita tuan rumahnya memang masih menjadi tantangan berat selama ini,” timpal Gatot. “Sejak SEA Games Singapura 1993, kita tidak pernah lagi berhasil membawa pulang lebih dari 88 emas. Di SEA Games Kamboja sebelumnya, kita hanya bisa mendekati saja dengan jumlah 87 emas.”

“Jika selama ini kita hanya bisa bermimpi kapan kita akan kembali ke masa kejayaan di kancah olahraga Asia Tenggara, inilah saatnya,” lanjutnya.

Read more...

Indonesia Raih 91 Emas, Hapus Mimpi Buruk Kekalahan di SEA Games 32


Prestasi luar biasa diraih oleh kontingen Indonesia dalam ajang SEA Games 2025 di Thailand. Dengan raihan sebanyak 91 medali emas, Indonesia berhasil melampaui target awal yang ditetapkan sebesar 80 emas. Pencapaian ini tidak hanya menjadi catatan sejarah baru, tetapi juga menunjukkan bahwa Indonesia kembali mengukir prestasi gemilang di kancah olahraga Asia Tenggara.

Pengumpulan 91 emas ini menjadi rekor terbaik ketiga bagi kontingen Indonesia saat tidak menjadi tuan rumah penyelenggara SEA Games. Sejak pertama kali berpartisipasi pada SEA Games 1977 hingga saat ini, pencapaian ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mampu bersaing secara kompetitif di tingkat regional.

Momen terbaik dalam sejarah SEA Games Indonesia adalah saat tampil di Kuala Lumpur 1989 dengan torehan 102 emas, disusul oleh SEA Games Manila 1991 dengan 92 emas. Namun, pencapaian 91 emas di Thailand merupakan yang terbesar dalam 32 tahun terakhir, ketika Indonesia berlaga sebagai peserta tamu.

Selain itu, jumlah emas ini juga melebihi hasil yang diraih pada SEA Games Singapura 1993 dengan 88 emas. Hal ini menandai bahwa Indonesia telah berhasil melewati masa sulit yang selama ini menjadi tantangan berat dalam keikutsertaan di SEA Games sebagai tamu.

Kepala pengamat olahraga, Gatot S. Dewa Broto, memberikan apresiasi atas pencapaian ini. Menurutnya, Indonesia kini berada di jalur yang benar untuk kembali meraih masa jaya di pentas olahraga Asia Tenggara.

“Sejak SEA Games Singapura 1993, kita belum pernah lagi membawa pulang lebih dari 88 emas,” ujarnya. “Di SEA Games Kamboja sebelumnya, kita hanya bisa mendekati angka tersebut dengan 87 emas.”

Gatot juga menyebutkan bahwa pencapaian ini menjadi awal yang baik untuk persiapan Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028. Ia berharap para atlet dapat mempertahankan semangat yang telah terbangkitkan.

“Rekor baru ini harus menjadi motivasi untuk menciptakan sejarah baru di Asian Games mendatang,” katanya. “Evaluasi akan dilakukan setelah pulang dari Thailand untuk menentukan cabang olahraga mana yang menjadi kekuatan utama serta proses persiapan yang efektif.”

Sementara itu, Noviantika Nasution, Ketua Umum PB Perbasi periode 2006–2010, juga menyambut gembira hasil ini. Ia menilai pencapaian 91 emas menjadi pengobat rindu akan masa kejayaan Indonesia di ajang multi event seperti SEA Games.

“Sudah lama kita tidak mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan sebanyak ini di cabang olahraga bergengsi,” ujarnya. “Hasil ini sangat membanggakan dan menjadi bukti bahwa kita bisa kembali mencetak rekor positif di Asian Games 2026.”

Indonesia mengakhiri SEA Games 2025 dengan total 333 medali, terdiri dari 91 emas, 112 perak, dan 130 perunggu. Pencapaian ini menjadi momentum penting untuk memacu semangat para atlet dan pelatih dalam persiapan menuju ajang internasional berikutnya.

Read more...

Indonesia Raih 80 Emas, Tempati Peringkat Dua SEA Games 2025

Indonesia Capai Target 80 Medali Emas di SEA Games 2025 Thailand

Kontingen Indonesia berhasil mencapai target yang ditetapkan sebelum mengikuti SEA Games 2025 Thailand. Dengan raihan 80 medali emas, Merah Putih menunjukkan performa luar biasa dan memperkuat posisinya sebagai salah satu negara terkuat di ajang olahraga regional tersebut.

Tambahan delapan medali emas yang diraih pada Kamis (18/12/2025) menjadi dorongan besar bagi atlet Indonesia. Raihan ini semakin memperkuat dominasi Merah Putih di beberapa cabang olahraga unggulan. Berikut adalah informasi lengkap tentang capaian Indonesia di SEA Games 2025 Thailand.

Indonesia Kokoh di Peringkat Kedua Klasemen SEA Games 2025


Kontingen Indonesia masih bertahan di posisi kedua klasemen sementara SEA Games 2025 hingga Jumat (19/12/2025). Dengan total 80 medali emas, Indonesia terus menempel tuan rumah Thailand yang memimpin klasemen, sekaligus menjaga jarak aman dari Vietnam di bawahnya.

Secara keseluruhan, Indonesia telah mengumpulkan 276 medali yang terdiri dari 80 emas, 93 perak, dan 103 perunggu. Thailand masih nyaman di puncak dengan total 421 medali, sementara Vietnam berada di peringkat ketiga dengan raihan 244 medali. Di bawahnya, persaingan juga berlangsung sengit dengan Singapura, Malaysia, Filipina, hingga negara Asia Tenggara lainnya yang terus berupaya memperbaiki posisi di klasemen.

Triathlon Jadi Pembuka Tambahan Emas untuk Indonesia


Cabang triathlon menjadi salah satu penyumbang medali emas bagi Indonesia. Tiga atlet putri, Eva Desiana, Martina Ayu Pratiwi, dan Zahra Bulan Aprillian Putri, tampil solid dan berhasil mempersembahkan emas. Momentum kemenangan kemudian berlanjut lewat nomor mixed team relay duathlon. Kerja sama tim yang rapi dan konsisten membuat Indonesia kembali menambah medali emas.

Panahan Sumbang Dua Emas Lebih Lanjut


Cabang panahan kembali menunjukkan kelasnya dengan hadirkan dua medali emas bagi Indonesia di SEA Games 2025. Para srikandi panahan tampil tenang dan presisi, memastikan kemenangan di nomor beregu putri compound. Tak berhenti di situ, dominasi juga berlanjut pada nomor individual putri compound. Penampilan konsisten sepanjang pertandingan menegaskan panahan sebagai salah satu cabang andalan Merah Putih.

Cabang Lainnya Lengkapi Raihan 80 Emas Indonesia


Pundi-pundi emas Indonesia kian lengkap setelah perahu naga, pentathlon, dan kabbadi turut menyumbang kemenangan. Tambahan dari tiga cabang ini membuat total emas Merah Putih mencapai angka 80, sesuai target yang telah ditetapkan sejak sebelum SEA Games 2025 dimulai.

Meski target utama sudah tercapai, perjuangan belum berhenti. Indonesia masih berpeluang menambah koleksi emas dari sejumlah cabang unggulan yang akan dipertandingkan, seperti voli, voli pantai, dayung, tenis, hingga menembak.

FAQ Tentang SEA Games 2025

Question: Apa maskot Sea Games 2025?
Answer: Maskot SEA Games 2025 bernama “The Sans”, yang berasal dari kata bahasa Thailand sān berarti menenun. Makna ini menggambarkan kerajinan khas Thailand yang menyatukan serat bambu atau bahan alami menjadi bentuk yang indah dan kuat.

Question: Siapa juara umum SEA Games 2025?
Answer: Thailand sebagai tuan rumah tampil sangat dominan dengan koleksi hampir 200 medali emas.

Question: Berapa bonus emas SEA Games?
Answer: Naiknya bonus dari Rp 500 juta menjadi Rp 1 Miliar bagi peraih medali emas SEA Games 2025 Thailand adalah salah satu bukti komitmen kuat Presiden dalam memajukan olahraga Indonesia.

Dari Tohudan ke Thailand, Kisah Basral Graito dalam Meraih Medali Emas di SEA Games 2025 Mikhayla Shanum, Atlet Termuda dalam Final Skateboard SEA Games 2025 Basral Graito Raih Medali Emas dalam SEA Games 2025 Lewat Pertandingan Skateboard

Read more...

Cukup salin, ini prompt AI untuk rencana olahraga ibu baru


SMAN 9 Tangerang
Melahirkan merupakan proses fisiologis yang sangat penting dan membawa perubahan besar pada tubuh seorang perempuan. Setelah melahirkan, banyak ibu ingin kembali berolahraga untuk memulihkan kondisi fisik, memperkuat otot, serta meningkatkan energi harian. Namun, tidak sedikit dari mereka yang merasa ragu karena khawatir olahraga justru akan memberikan dampak negatif pada tubuh yang masih dalam masa pemulihan.

Sebenarnya, olahraga ringan yang dilakukan secara aman dan bertahap justru dapat membantu proses pemulihan pasca melahirkan. Aktivitas fisik yang tepat bisa memperbaiki postur tubuh, memperkuat otot inti dan panggul, serta membantu menjaga kesehatan mental ibu. Oleh karena itu, olahraga pasca-persalinan sangat penting bagi para ibu.

World Health Organization (WHO) merekomendasikan bahwa ibu pasca melahirkan dapat mulai melakukan aktivitas fisik ringan setelah kondisi tubuh memungkinkan. Hal ini harus dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Terutama bagi ibu yang menjalani persalinan normal maupun operasi caesar, penting untuk menghindari gerakan berintensitas tinggi di tahap awal.

Latihan postpartum umumnya berfokus pada low-impact exercise, seperti pernapasan, stretching ringan, penguatan otot dasar panggul, dan aktivasi otot inti. Gerakan-gerakan ini dirancang untuk membantu tubuh kembali stabil tanpa memberikan tekanan berlebih pada perut dan punggung bawah.

Namun, setiap ibu memiliki kondisi yang berbeda-beda. Waktu melahirkan, jenis persalinan, tingkat kebugaran sebelum hamil, hingga kondisi fisik saat ini sangat memengaruhi jenis latihan yang aman dilakukan. Di sinilah AI dapat menjadi alat bantu yang praktis, karena mampu menyusun workout plan yang lebih personal dibandingkan panduan latihan umum.

Prompt AI untuk Membuat Workout Plan Ibu Pasca Melahirkan

Dengan prompt yang tepat, AI seperti ChatGPT atau Gemini dapat membantu membuat workout plan khusus postpartum, lengkap dengan durasi latihan, fokus area tubuh, serta tingkat intensitas yang disesuaikan. Berikut contoh prompt AI yang bisa digunakan dan disesuaikan:

“Buatkan saya tabel 7-Day Workout Plan Postpartum (Text Only) dalam format tabel landscape agar muat dalam satu halaman tanpa ada bagian yang terpotong. Gunakan font ukuran sedang dan konsisten, serta pastikan setiap kolom tidak terlalu panjang. Tabel terdiri dari 6 kolom: Day, Focus Area, Exercise List, Duration, Intensity Level, Tips Keamanan. Gunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan mudah dipahami. Lebarkan kolom secara proporsional dan gunakan text wrap otomatis. Pastikan garis tabel rapi dan seluruh teks berada di dalam kotaknya. Profil saya: perempuan, usia 28 tahun, 2 bulan pasca melahirkan normal, kondisi sehat, belum rutin olahraga. Fokus latihan: pemulihan tubuh, penguatan otot inti dan panggul, low-impact, tanpa alat. Hindari gerakan melompat, crunch berat, dan tekanan berlebih pada perut. Sertakan pemanasan ringan dan pendinginan setiap sesi. Tambahkan catatan keamanan dan anjuran berhenti jika terasa nyeri. Pastikan tabel rapi, seluruh teks terbaca, dan cocok disimpan sebagai PDF atau JPG.”

Bagian profil pada prompt di atas bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing ibu, seperti usia, jenis persalinan, dan waktu pasca melahirkan. Semakin detail informasi yang diberikan, semakin relevan workout plan yang dihasilkan AI.

Dengan bantuan AI, ibu pasca melahirkan dapat memulai olahraga dengan lebih percaya diri dan terarah. Tidak perlu terburu-buru, karena pemulihan tubuh adalah proses yang bertahap dan membutuhkan kesabaran.

Yuk manfaatkan prompt AI di atas untuk mulai bergerak perlahan, aman, dan tetap menjaga kesehatan setelah melahirkan!

Read more...