Monthly Archives - Desember 2025

Barcelona ungguli Real Madrid di puncak klasemen setelah mengalahkan Villarreal

Barcelona Kembali Memimpin Klasemen LaLiga Spanyol

Di pekan ke-17 LaLiga Spanyol 2025/2026, Barcelona berhasil mempertahankan posisi puncak klasemen setelah mengalahkan Villarreal dengan skor 2-0 di Stadion El Madrigal pada Minggu (21/12). Hasil ini membawa Barcelona mengoleksi 46 poin dari 17 pertandingan, unggul empat angka atas Real Madrid yang berada di peringkat kedua.

Meskipun sempat tertekan oleh Real Madrid sebelum laga, Barcelona mampu menunjukkan performa yang stabil. Dua gol kemenangan Barcelona dicetak oleh Raphinha pada menit ke-12 melalui titik penalti dan Lamine Yamal pada menit ke-63. Kemenangan ini memberikan keunggulan empat poin bagi Barcelona di puncak klasemen.

Sebelum pertandingan ini, Real Madrid berhasil memangkas jarak menjadi satu poin setelah mengalahkan Sevilla dengan skor 2-0. Namun, kemenangan di kandang Villarreal membuat Barcelona kembali menjauhi Real Madrid dalam persaingan gelar juara.

Atletico Madrid Melampaui Villarreal

Sementara itu, Atletico Madrid berhasil menyalip Villarreal untuk menduduki posisi ketiga klasemen setelah meraih kemenangan telak 3-0 atas Girona. Tim asuhan Diego Simeone kini mengumpulkan 37 poin dari 18 pertandingan, unggul dua poin atas Villarreal.

Dalam pertandingan tersebut, Atletico tampil dominan sejak awal. Gol pembuka dicetak oleh Koke pada menit ke-13, disusul oleh Conor Gallagher di menit ke-38. Antoine Griezmann kemudian melengkapi kemenangan dengan gol di masa injury time babak kedua.

Hasil ini memperkuat posisi Atletico Madrid di zona tiga besar, sementara Villarreal harus puas berada di posisi keempat dengan 35 poin dari 16 pertandingan.

Daftar Hasil Pertandingan Pekan ke-17 LaLiga Spanyol

Berikut adalah hasil pertandingan LaLiga Spanyol 2025/2026 pekan ke-17:

  • Valencia 1-1 Mallorca
  • Real Oviedo 0-0 Celta Vigo
  • Levante 1-1 Real Sociedad
  • Osasuna 3-0 Deportivo Alaves
  • Real Madrid 2-0 Sevilla
  • Girona 0-3 Atletico Madrid
  • Villarreal 0-2 Barcelona
  • Elche 4-0 Rayo Vallecano
  • Real Betis 4-0 Getafe
  • Athletic Club vs Espanyol

Klasemen Sementara LaLiga Spanyol Usai Pekan ke-17

Berikut adalah klasemen sementara LaLiga Spanyol setelah pekan ke-17:

  1. Barcelona – 18 pertandingan, 15 menang, 1 seri, 2 kalah, 46 poin
  2. Real Madrid – 18 pertandingan, 13 menang, 3 seri, 2 kalah, 42 poin
  3. Atletico Madrid – 18 pertandingan, 11 menang, 4 seri, 3 kalah, 37 poin
  4. Villarreal – 16 pertandingan, 11 menang, 2 seri, 3 kalah, 35 poin
  5. Espanyol – 16 pertandingan, 9 menang, 3 seri, 4 kalah, 30 poin
  6. Real Betis – 17 pertandingan, 7 menang, 7 seri, 3 kalah, 28 poin
  7. Celta Vigo – 17 pertandingan, 5 menang, 8 seri, 4 kalah, 23 poin
  8. Athletic Club – 17 pertandingan, 7 menang, 2 seri, 8 kalah, 23 poin
  9. Elche – 17 pertandingan, 5 menang, 7 seri, 5 kalah, 22 poin
  10. Sevilla – 17 pertandingan, 6 menang, 2 seri, 9 kalah, 20 poin
  11. Getafe – 17 pertandingan, 6 menang, 2 seri, 9 kalah, 20 poin
  12. Osasuna – 17 pertandingan, 5 menang, 3 seri, 9 kalah, 18 poin
  13. Real Mallorca – 17 pertandingan, 4 menang, 6 seri, 7 kalah, 18 poin
  14. Deportivo Alaves – 17 pertandingan, 5 menang, 3 seri, 9 kalah, 18 poin
  15. Rayo Vallecano – 17 pertandingan, 4 menang, 6 seri, 7 kalah, 18 poin
  16. Real Sociedad – 17 pertandingan, 4 menang, 5 seri, 8 kalah, 17 poin
  17. Valencia – 17 pertandingan, 3 menang, 7 seri, 7 kalah, 16 poin
  18. Girona – 17 pertandingan, 3 menang, 6 seri, 8 kalah, 15 poin
  19. Real Oviedo – 17 pertandingan, 2 menang, 5 seri, 10 kalah, 11 poin
  20. Levante – 16 pertandingan, 2 menang, 4 seri, 10 kalah, 10 poin

Persaingan di papan atas LaLiga Spanyol semakin ketat, dengan Barcelona masih memimpin klasemen, diikuti oleh Real Madrid dan Atletico Madrid yang terus membayangi.

Read more...

Persipura Jayapura Rekrut Pemain Lokal, Tanda-tanda Besar di Bursa Transfer

Persipura Jayapura Mulai Menunjukkan Arahan Baru di Bursa Transfer

Persipura Jayapura, yang selama ini dikenal sebagai salah satu klub sepak bola terkemuka di Indonesia, kini mulai menunjukkan arah yang berbeda dalam persiapan bursa transfer Championship 2025–2026. Langkah yang diambil oleh manajemen klub ini tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan sementara, tetapi juga menunjukkan rencana jangka panjang yang lebih matang.

Di balik keputusan untuk merekrut pemain lokal, terselip sinyal besar bahwa Persipura ingin membangun fondasi tim yang lebih solid dan berkelanjutan. Hal ini memberikan optimisme baru bagi para pendukung setia klub, yang telah lama menantikan perubahan nyata dalam komposisi skuad.

Manajemen Persipura Jayapura tampaknya tidak hanya fokus pada target menuju Super League musim depan, tetapi juga sedang merancang strategi jangka panjang. Rekrutmen pemain lokal yang dilakukan belakangan ini menjadi bagian dari upaya tersebut. Dengan bimbingan pelatih Rahmad Darmawan, Persipura berusaha menciptakan tim yang lebih tangguh dan siap menghadapi kompetisi yang semakin ketat.

Pemain Lokal dan Asing Masih Terbuka

Salah satu hal yang menarik dari rencana Persipura adalah kebijakan yang mengizinkan rekrutmen pemain asing. Meskipun saat ini klub sudah memenuhi kuota maksimal pemain asing sebanyak tiga orang, yaitu Matheus Silva dan Arthur Vieira dari Brasil serta Takuya Matsunaga dari Jepang, manajemen masih membuka peluang untuk mendatangkan satu pemain asing tambahan.

Manajer Persipura Jayapura, Owen Rahadiyan, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang membidik tiga pemain baru yang direkomendasikan langsung oleh pelatih kepala. Dua dari pemain tersebut berstatus lokal, sedangkan satu lainnya masih dalam proses evaluasi dan bisa saja diisi oleh pemain asing.

“Kami sekarang lagi membidik tiga pemain baru. Prosesnya masih diskusi intens dengan agen pemain, jadi belum bisa kami pastikan,” ujar Owen kepada awak media.

Perubahan Gaya Bermain

Di samping perubahan komposisi pemain, Pelatih Persipura Jayapura, Rahmad Darmawan, juga menyatakan bahwa timnya sedang mencari dinamika permainan baru. Ia menekankan bahwa fokus utama sekarang bukan hanya pada organisasi bertahan dan menyerang, tetapi juga pada bagaimana tim dapat membangun serangan dan melakukan transisi secara efisien.

“Saya ingin mencari dinamika yang berbeda. Setelah tujuh pertandingan sebelumnya fokus pada organisasi bertahan lalu menyerang, kini saya balik,” ujar Rahmad Darmawan.

Pernyataan ini menjadi indikasi kuat bahwa Persipura Jayapura tidak hanya ingin memperkuat komposisi pemain, tetapi juga tengah menyiapkan perubahan gaya bermain yang lebih agresif dan matang. Evaluasi menyeluruh terhadap performa tim dilakukan sebagai bahan pembenahan ke depan.

Kesiapan Menuju Bursa Transfer Resmi

Langkah-langkah yang diambil oleh Persipura Jayapura sejauh ini menunjukkan bahwa klub sedang bersiap secara matang menjelang dibukanya bursa transfer resmi pada Januari 2026. Dengan rencana yang jelas dan strategi yang terarah, Persipura berpotensi tampil dengan wajah baru dalam kompetisi musim depan.


Read more...

Bagnaia: Kesalahan Saya Cari Kemenangan di GP25

Pecco Bagnaia dan Tantangan di Musim 2025

Pecco Bagnaia, juara dunia tiga kali MotoGP, terus berusaha melupakan musim 2025 yang penuh tantangan. Awal tahun ini diwarnai dengan masalah kepercayaan diri pada setang motor Desmosedici GP25. Meskipun ia berharap masalah ini akan teratasi seiring waktu, seperti yang pernah terjadi sebelumnya, nyatanya ia tidak pernah merasakan kenyamanan yang sama dengan Ducati baru seperti yang dirasakan saat menggunakan prototipe 2024.

Beberapa momen hebat dalam musim ini, seperti Grand Prix Jepang di mana ia berhasil meraih kemenangan (termasuk posisi pole dan kemenangan di kedua balapan akhir pekan), akhirnya berbalik melawannya. Ia tidak bisa meniru performa Motegi di bagian akhir kampanye.

Pembalap asal Turin ini akhirnya menyelesaikan musim tersulitnya di kelas utama dengan finis kelima secara keseluruhan, di belakang Alex Marquez, Marco Bezzecchi (Aprilia), dan Pedro Acosta (KTM). Sementara itu, rekan setimnya, Marc Marquez, memastikan gelar juara dunia kesembilannya dengan motor yang sama, lima putaran sebelum akhir musim.

Berkaca pada musim 2025, Bagnaia mengakui kesalahan besar yang ia lakukan sepanjang tahun ini: mencoba menemukan perasaan yang sama di atas GP25 seperti yang ia rasakan di atas GP24, di mana ia memperjuangkan gelar hingga balapan terakhir melawan Jorge Martin, dengan memenangi hingga 11 balapan panjang.

"Kesalahannya adalah memulai dengan pemikiran bahwa potensi saya dengan GP24 sangat tinggi. Jadi ini bukan masalah adaptasi dengan GP25, ini lebih tentang saya mencari perasaan yang saya miliki di atasnya, tetapi itu tidak pernah datang," kata pembalap asal Piemonte itu kepada media, termasuk SMAN 9 Tangerang.

Ditanya tentang bagaimana ia akan mendapatkan kembali performanya pada 2026, dan di atas semua ketenangan dan kebahagiaan yang terkadang terasa hilang, Bagnaia menambahkan, "Kami dapat mengatakan bahwa kedua hal itu berjalan beriringan, karena pembalap yang cepat juga bahagia. Semuanya akan kembali. Sejujurnya, ketenangan saya selalu utuh, karena dalam situasi di mana saya tampil baik, saya berada di tempat yang saya tahu saya harus berada."

"Jadi saya tahu potensinya ada di sana, saya tahu kecepatannya belum hilang. Kami harus bekerja untuk menemukan perasaan itu lagi. Ketenangan selalu ada di sana, hanya sensasinya saja yang sedikit hilang, jadi itulah yang harus kami temukan lagi."

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Nicolo Bulega mengatakan bahwa, menurut pendapatnya, Anda harus menjadi lebih 'bajingan' dalam situasi tertentu? Bagnaia merespons, "Ketika ada kebutuhan untuk mengeluarkan siku saya, saya tidak pernah mundur, jadi saya rasa tidak ada kebutuhan itu."

Terakhir, pembalap #63 juga mengatakan bahwa di awal musim, ia selalu berjuang untuk naik podium, sementara sejak pertengahan kejuaraan, ia mengalami lebih banyak masalah. Ketika ditanya mengapa hal ini terjadi, dia menjelaskan, "Yang pasti ada beberapa kemunduran selama musim ini. Balapan di Jepang memberi saya banyak kesenangan, tetapi juga menjadi referensi untuk balapan setelahnya."

"Saya harus mengatakan bahwa kesulitan dimulai pada balapan di Jerez, sirkuit yang saya kenal dengan baik, di mana saya selalu melakukannya dengan sangat baik, tetapi saya tidak bisa melakukan hal yang sama lagi. Jadi kesulitan dimulai dari sana, meski pada balapan terakhir semakin memburuk," tutupnya.

Marc Marquez: Dari 0 hingga 10, Saya Beri Nilai 8 untuk Keinginan Bertahan di Ducati

Bagnaia: Jika Ducati Mau Lanjut? Perasaan Saya Tidak Berubah

Read more...

Persebaya Surabaya Sudah Dapatkan Pelatih Baru? Bernardo Tavares dan Shin Tae-yong Jadi Sorotan

Persebaya Surabaya Mulai Persiapkan Pelatih Baru

Persebaya Surabaya tampaknya sudah menyiapkan rencana untuk mengganti pelatih yang sebelumnya dijabat oleh Eduardo Perez. Dalam beberapa waktu terakhir, dua nama yang sering disebut sebagai kandidat kuat adalah Bernardo Tavares dan Shin Tae-yong. Keduanya menjadi perbincangan hangat setelah pertandingan Persebaya melawan Borneo FC yang berakhir dengan skor imbang 2-2 di Stadion GBT, Sabtu, 20 Desember 2025.

Shin Sang-gyu, mantan asisten dari Shin Tae-yong, tampil cukup memuaskan dalam laga tersebut. Meskipun tanpa kehadiran Bruno Moreira dan Fransisco Rivera, Persebaya mampu bertahan melawan Borneo FC yang menjadi pemuncak klasemen BRI Super League 2025-2026. Performa Shin Sang-gyu mendapat pujian dari banyak pihak, termasuk para penggemar Persebaya.

Setelah pertandingan tersebut, bursa calon pelatih baru Persebaya kembali mencuat. Akun @gosball memberikan petunjuk mengejutkan yang membuat fans Bajol Ijo penasaran. Dalam unggahannya di Instagram Story, akun ini menyatakan "Dia kembali ke Indonesia," sambil menampilkan suasana Stadion GBT, markas Persebaya.

Unggahan tersebut dipersepsikan sebagai tanda bahwa manajemen Persebaya sedang dalam proses negosiasi dengan pelatih baru. Netizen mulai berspekulasi siapa sosok yang dimaksud. Beberapa nama yang disebutkan antara lain Bernardo Tavares, Rene Albert, Thomas Doll, Luis Milla, Shin Tae-yong, dan Eduardo Almaida. Ketika ditanya apakah salah satu dari nama-nama tersebut akan bergabung, akun @gosball menjawab "Ada".

Bernardo Tavares menjadi kandidat utama setelah ia mundur dari PSM Makassar pada Oktober lalu. Setelah itu, Eduardo Perez dipecat pada 22 November 2025. Saat itu, Persebaya menyatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan jangka panjang dengan pelatih baru, namun masih menunggu tuntasnya urusan legalitas.

Tavares saat itu pulang ke Portugal untuk merayakan Natal bersama keluarga. Namun, setelah Persijab menggunakan jasa Divaldo Alves sebagai pelatih baru, Tavares kembali dikaitkan dengan Persebaya. Selain Tavares, nama Shin Tae-yong juga muncul dalam diskusi fans Bajol Ijo setelah Shin Sang-gyu menunjukkan performa yang menjanjikan dalam pertandingan melawan Borneo FC.

Shin Sang-gyu sebelumnya dipecat oleh PSSI sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Ia kembali ke Korea Selatan dan melatih Ulsan HD, namun kemudian berpisah dengan klub tersebut. Sementara itu, nama Eduardo Almaida juga sempat muncul, meskipun pelatih asal Portugal ini tidak begitu disukai oleh Bonek karena baru saja dipecat Semen Padang FC.

Selain itu, ada juga nama-nama besar seperti Rene Albert, Thomas Doll, dan Luis Milla. Rene Albert pernah melatih Persib Bandung, Luis Milla pernah menjadi pelatih Timnas Indonesia dan Persib, sedangkan Thomas Doll pernah menukangi Persija Jakarta. Namun, ketiga nama ini masih kalah pamor dibandingkan Tavares dan Shin Tae-yong.

Pelatih Persebaya dari Portugal?

Di tengah spekulasi tersebut, akun @emosijiwakucom yang memiliki kedekatan dengan Persebaya Surabaya memberikan clue yang menarik perhatian. Akun ini hanya mengunggah bendera Portugal tanpa caption. Netizen pun menduga bahwa pelatih baru Persebaya berasal dari Portugal, antara Bernardo Tavares atau Eduardo Almaida.

Namun, netizen lebih berharap jika yang datang ke GBT adalah Bernardo Tavares. Alasannya jelas, karena Tavares terbukti membawa PSM juara Liga Indonesia 2022-2023 setelah penantian 23 tahun. Bahkan, ia sukses membawa Juku Eja naik ke level internasional dan membangun skuad muda yang menghasilkan banyak pemain ke Timnas Indonesia.

Patut dinantikan, apakah Persebaya Surabaya akan mengumumkan Bernardo Tavares atau Shin Tae-yong sebagai pelatih baru pengganti Eduardo Perez.

Read more...

Rekap Gelar BWF World Tour 2025: Korea Ungguli China, Indonesia Raih 22 Trofi


Turnamen bulu tangkis dalam kalender BWF World Tour pada tahun 2025 telah usai. Acara terakhir dari rangkaian turnamen ini ditutup oleh BWF World Tour Finals yang diselenggarakan di Hangzhou, Tiongkok. Korea Selatan menjadi negara yang paling sukses dalam ajang tersebut dengan meraih tiga gelar juara.

Kemenangan Korea Selatan didapatkan melalui tiga nomor yaitu tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri. Masing-masing gelar diraih oleh An Se-young, Kim Won-ho/Seo Seung-jae, serta Baek Ha-na/Lee So-hee. Sementara itu, China berhasil memperoleh gelar ganda campuran melalui Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping. Prancis juga meraih gelar tunggal putra melalui Christo Popov.

Ini merupakan pertama kalinya sejak tahun 2018 bahwa China tidak mampu menjadi juara umum dalam BWF World Tour. Hanya pada tahun 2020 dan 2021 saja China gagal menjadi juara umum karena tidak mengirimkan wakilnya akibat pandemi.

Berdasarkan level turnamen yang lebih tinggi seperti Super 750 ke atas, Korea Selatan berhasil mengalahkan China. Dalam ajang tersebut, Korea berhasil mengumpulkan 19 gelar juara, termasuk di ajang Super 750, Super 1000, dan BWF World Tour Finals. Sementara China hanya mampu meraih 18 gelar juara secara keseluruhan.

Prancis menjadi satu-satunya negara Eropa yang memiliki raihan terbanyak dengan masing-masing satu gelar juara di level Super 1000 dan World Tour Finals. Di sisi lain, Indonesia menjadi negara tersukses dalam turnamen BWF Tour Super 100 dengan raihan 12 gelar juara.

Wakil Indonesia sukses mengumpulkan lima gelar tambahan pada BWF Tour Super 100 ketika berlaga di Guwahati Masters (2 gelar) dan Odisha Masters (3 gelar). Indonesia juga masuk ke dalam enam negara yang memiliki gelar komplet dari level Super 100 hingga Super 1000.

Satu-satunya gelar Indonesia pada turnamen Super 1000 diraih oleh ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri saat menjadi kampiun China Open 2025. Sementara itu, Indonesia memiliki gelar semata wayang pada turnamen Super 750 yang diraih oleh tunggal putra Jonatan Christie di Denmark Open 2025.

Rekap Trofi BWF World Tour 2025

Pos. Negara Trofi Berdasarkan Level World Tour Finals S1000 S750 S500 S300 S100
1 China 47 1 8 9 13 5 11
2 Korea Selatan 33 3 6 10 5 7 2
3 Jepang 22 2 3 4 6 7 4
4 Thailand 18 1 3 5 6 3
5 Denmark 10,5 1 2 2 4,5 1
6 Indonesia 22 1 1 4 4 12
7 Prancis 4 1 1 0 1 1 0
8 Malaysia 13 0 2 7 2 2
9 Taiwan 12 0 0 2 6 4
10 India 7 0 0 1 2 4
10 Inggris 1 0 0 1 0 0
11 Singapura 4 0 0 0 4 0
11 Amerika Serikat 1 0 0 0 1 0
12 Belanda 0,5 0 0 0 0,5 0,5
13 Bulgaria 1 1 *
  • Catatan: Belanda dan Denmark dihitung setengah gelar dari kesuksesan duet pemain kedua negara, Robin Tabeling/Alexandra Boje, di final ganda campuran Swiss Open 2025.
Read more...

5 striker terbaik Inggris dalam sejarah sepak bola


SMAN 9 Tangerang
- Inggris, sebuah negara sepak bola yang sangat bangga, meskipun kesuksesannya di tingkat internasional minim, memiliki beberapa striker sensasional.
Negara yang emosi penggemarnya berfluktuasi di setiap pertandingan, Inggris tidak pernah melakukan sesuatu dengan mudah, dan lemari trofi mereka jauh lebih kecil daripada yang seharusnya.
Hanya memenangkan satu turnamen internasional, Piala Dunia 1966, produktivitas mereka dibandingkan dengan kemampuan pemain sangat mengejutkan. Dengan memiliki talenta elit seperti Wayne Rooney, Harry Kane, dan Bobby Charlton yang memimpin lini depan, Inggris selalu menjadi ancaman gol.
Dengan mempertimbangkan secara eksklusif penampilan dan produktivitas mereka di tingkat internasional, berikut adalah 15 striker terhebat yang pernah mengenakan jersey The Three Lions.

Faktor Peringkat

Berikut adalah kriteria utama yang digunakan untuk menilai para striker terbaik dalam daftar ini: * Kesuksesan Internasional – Kemampuan pemain dalam menciptakan dampak nyata dalam kompetisi internasional. * Rekor Gol untuk Inggris – Jumlah gol yang dicetak dalam laga resmi untuk tim nasional. * Kontribusi Keseluruhan untuk Tim Nasional – Peran pemain dalam membantu tim mencapai tujuan tertentu, baik secara individu maupun kolektif.

5. Gary Lineker

Rentang Karier: 1978-1994
Kini, menjadi favorit bangsa karena perannya sebagai pembawa acara Match of the Day, Gary Lineker adalah pemain fantastis selama kariernya.
Memenangkan Sepatu Emas Piala Dunia pada tahun 1986, pahlawan Leicester ini adalah pencetak gol yang luar biasa, dengan ketajaman yang membuatnya menjadi salah satu striker yang paling ditakuti. Membantu Inggris mencapai semifinal Piala Dunia pada tahun 1990, Lineker selalu hadir ketika negaranya membutuhkannya, tetapi itu tidak cukup baginya untuk meraih kesuksesan tim.
Sebagai pemain yang pernah bermain untuk Barcelona dan Tottenham, hanya sedikit pemain yang sesukses Lineker untuk Inggris, tanpa memenangkan apa pun. Mencetak lebih dari satu gol setiap dua pertandingan untuk Inggris, Lineker tentu saja salah satu yang terbaik dalam memimpin lini depan negaranya.

Statistik Gary Lineker untuk Timnas Inggris

  • Penampilan (80)
  • Gol (48)

4. Wayne Rooney

Rentang Karier: 2002-2021
Seorang talenta superstar sejak debutnya untuk Everton pada usia 16 tahun, Wayne Rooney mampu melakukan hal-hal yang hanya bisa diimpikan orang lain.
Awalnya seorang striker yang berapi-api dan energik, dengan kecepatan dan keterampilan yang luar biasa, Rooney terus-menerus menyesuaikan permainannya untuk tetap berada di level tertinggi, seiring perubahan atributnya. Semakin mundur ke lini tengah karena kehilangan kecepatan mentahnya, legenda Manchester United ini mencetak gol secara konsisten sepanjang kariernya.
Pencetak gol terbanyak untuk Manchester United, dan untuk waktu singkat untuk Inggris, hingga Harry Kane muncul, Rooney adalah titik fokus setiap tim yang ia bela. Seorang pemain yang kemampuannya layak mendapatkan kesuksesan internasional, ia kurang beruntung karena tidak pernah merasakan kejayaan di panggung global bersama negaranya.

Statistik Wayne Rooney untuk Inggris

  • Penampilan (120)
  • Gol (53)

3. Harry Kane

Rentang Karier: 2010-Sekarang
Harry Kane dilahirkan untuk mencetak gol. Memimpin negaranya ke puncak yang belum pernah mereka raih dalam waktu lama, ia telah menjadi vital sejak debutnya.
Sebagai kapten negaranya di dua final besar, di mana mereka dikalahkan oleh Italia dan Spanyol, Kane sangat kurang beruntung karena tidak pernah merasakan kejayaan tim di panggung internasional. Namun secara individu, tidak ada yang mendekatinya, karena ia adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa baik untuk Tottenham maupun Inggris. Saat ini dengan total 69 gol untuk negaranya, tidak diragukan lagi angka itu akan terus meningkat sebelum ia gantung sepatu.
Sebagai figur penting bukan hanya sebagai kapten, tetapi juga sebagai sosok berpengaruh di lapangan, Kane tidak mungkin lebih dekat dengan kejayaan internasional, dan tentu saja merupakan striker terbaik yang belum memenangkan trofi bersama Inggris.

Statistik Harry Kane untuk Inggris

  • Penampilan (103)
  • Gol (69)

2. Geoff Hurst

Rentang Karier: 1958-1979
Sebagai salah satu dari hanya dua pemain yang pernah mencetak hat-trick di final Piala Dunia, Geoff Hurst tetap akan masuk dalam daftar ini meskipun final 1966 adalah satu-satunya pertandingan dalam kariernya.
Mencetak tiga gol saat Inggris mengangkat trofi untuk satu-satunya kali dalam sejarah, Hurst akan selalu dipuja oleh penggemar Inggris atas hari yang brilian itu. Memiliki karier internasional yang hebat di luar pertandingan itu juga, ia selalu akan berada di posisi tinggi dalam daftar ini. Menghabiskan sebagian besar masa bermainnya bersama West Ham, penyerang Inggris ini tentu tahu cara mencetak gol.
Paling diingat karena pertandingan terkenal di tahun 1966 itu, Geoff Hurst mampu melakukan segalanya, dan merupakan pemain yang brilian bagi negaranya selama 49 penampilannya.

Statistik Geoff Hurst untuk Inggris

  • Penampilan (49)
  • Gol (24)
  • Trofi (1)

1. Bobby Charlton

Rentang Karier: 1956-1980
Pencetak gol terbanyak Inggris selama 52 tahun, hingga Wayne Rooney melampaui rekornya, Bobby Charlton adalah penyerang yang sensasional.
Seorang bintang bagi Manchester United dan negaranya, Charlton menjadi starter di final Piala Dunia 1966, meskipun ia bermain sedikit lebih dalam daripada Geoff Hurst, yang memimpin lini depan. Dengan kecerdasan sepak bola yang hebat, dan penyelesaian yang luar biasa, Charlton mendahului zamannya, dan selalu menonjol di tim-tim yang ia bela.
Pernah menjadi pencetak gol terbanyak Manchester United juga, hingga Wayne Rooney sekali lagi memecahkan rekornya, penyerang Inggris ini secara konsisten menjadi salah satu pemain terbaik di dunia, dan penampilannya untuk negaranya sangat penting. Setelah meraih kemenangan di Piala Dunia, Charlton diabadikan dalam legenda sepak bola Inggris dan akan selalu dikenang sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah mengenakan seragam Three Lions yang terkenal.

Statistik Bobby Charlton untuk Inggris

  • Penampilan (106)
  • Gol (49)
  • Trofi (1)
Read more...

Honda luncurkan motor bebek sporty dengan konsumsi BBM irit 59 km/liter, Saingan SupraX?

Tampilan yang Segar dan Berjiwa Muda

Honda Dash 125 hadir dengan tampilan yang lebih segar dan berjiwa muda. Meskipun bentuknya mirip dengan Honda Supra X 125 yang sudah lama beredar di Indonesia, Honda memberikan sentuhan baru berupa skema warna dan striping decal modern. Hal ini membuat motor bebek ini terlihat lebih menarik dan cocok untuk generasi muda yang ingin tampil beda.

Ada empat pilihan warna yang ditawarkan:

  1. Silver: Elegan dan futuristik.
  2. Blue: Sporty dan dinamis.
  3. White: Bersih dan modern.
  4. Green: Segar dan berani.

Dengan pilihan warna-warna yang menarik, Honda jelas ingin menyasar kalangan muda yang menginginkan motor bebek dengan tampilan lebih atraktif. Desain yang modern dan warna-warna yang kreatif membuat Dash 125 menjadi pilihan yang cocok untuk para pengendara yang ingin tampil beda dan tetap stylish.

Efisiensi Konsumsi BBM yang Mengesankan

Salah satu keunggulan utama dari Honda Dash 125 adalah konsumsi bahan bakar yang mencapai 59 km per liter. Angka ini sangat impresif, terutama di tengah kondisi harga BBM yang fluktuatif. Efisiensi ini membuat Dash 125 menjadi pilihan ideal bagi pengguna harian, baik untuk bekerja maupun aktivitas sehari-hari. Jika dibandingkan dengan motor bebek lain di kelasnya, Dash 125 mampu bersaing ketat dengan Yamaha maupun Suzuki yang juga menawarkan efisiensi tinggi.

Honda Dash 125 dibekali mesin 125 cc yang responsif. Mesin ini tidak hanya irit, tetapi juga cukup bertenaga untuk kebutuhan harian. Karakter mesin yang halus dan minim getaran membuat pengalaman berkendara lebih nyaman. Meski bukan motor sport, Dash 125 tetap memberikan akselerasi yang baik di jalan perkotaan. Kombinasi tenaga dan efisiensi ini menjadi daya tarik utama bagi konsumen yang menginginkan motor bebek yang hemat bahan bakar namun tetap tangguh.

Fitur dan Teknologi yang Modern

Honda menyematkan beberapa fitur modern pada Dash 125:

  • Panel instrumen digital yang informatif.
  • Lampu LED untuk pencahayaan lebih terang dan hemat energi.
  • Suspensi yang lebih stabil, cocok untuk jalanan perkotaan maupun pedesaan.
  • Desain ergonomis yang membuat posisi berkendara nyaman, baik untuk jarak dekat maupun jauh.

Fitur-fitur ini menunjukkan bahwa Honda tidak hanya fokus pada efisiensi, tetapi juga kenyamanan dan keamanan pengendara. Dengan teknologi yang canggih dan desain yang modern, Dash 125 menjadi motor bebek yang tidak hanya hemat, tetapi juga nyaman digunakan dalam berbagai kondisi jalan.

Posisi di Pasar Motor Bebek

Supra X 125 selama ini dikenal sebagai motor bebek legendaris Honda di Indonesia. Namun, Dash 125 hadir dengan desain lebih sporty dan konsumsi BBM lebih efisien, sehingga bisa menjadi penerus sekaligus alternatif bagi konsumen yang menginginkan motor bebek dengan gaya lebih modern.

Di pasar motor bebek, Yamaha dan Suzuki juga memiliki produk unggulan. Namun, Honda Dash 125 dengan efisiensi 59 km/liter memberikan nilai tambah yang sulit disaingi. Konsumen yang mencari motor hemat BBM dengan desain sporty kemungkinan besar akan melirik Dash 125.

Motor bebek memang sempat tergeser oleh tren motor matic. Namun, segmen ini tetap memiliki pasar loyal, terutama di daerah pedesaan dan kalangan pekerja yang membutuhkan motor tangguh, irit, dan mudah dirawat. Honda Dash 125 hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut. Dengan desain sporty, motor ini juga berpotensi menarik minat anak muda yang biasanya lebih memilih motor matic.

Kesimpulan

Honda Dash 125 model 2026 adalah motor bebek baru yang lebih sporty dibanding Supra X 125 dan memiliki konsumsi BBM impresif hingga 59 km/liter. Dengan desain modern, fitur lengkap, dan efisiensi tinggi, motor ini siap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari motor bebek tangguh, irit, dan stylish.

Motor ini bukan hanya sekadar penerus Supra X 125, tetapi juga simbol evolusi motor bebek Honda yang tetap relevan di tengah dominasi motor matic. Dengan strategi desain dan efisiensi, Honda Dash 125 berpotensi memperkuat posisi Honda di pasar motor bebek Indonesia.

Read more...

Nilai Pasar 4 Pemain Bali United Anjlok, Thijmen Goppel & Kopitovic Tampil Buruk


bali.SMAN 9 Tangerang
, DENPASAR - Laman Transfermarkt kembali memperbarui nilai pasar klub dan pemain yang berlaga di Super League 2025-2026. Salah satu yang menjadi perhatian adalah Bali United. Berdasarkan update terbaru pada 19 Desember 2025, nilai pasar Bali United meningkat menjadi Rp 78,13 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pasar Bali United pada September 2025 yang sekitar Rp 72,74 miliar.

Penelusuran menunjukkan bahwa delapan pemain Bali United turut berkontribusi dalam kenaikan nilai pasar tim Serdadu Tridatu. Namun, di balik kenaikan tersebut, ada kabar kurang menggembirakan. Empat pemain Bali United mengalami penurunan harga pasar versi Transfermarkt. Berikut empat pemain yang mengalami penurunan:

  • Fitrul Rustapa
    Kiper Bali United mengalami masa sulit musim ini setelah klub mendatangkan Mike Houptmeijer. Fitrul Rustapa berharap menjadi kiper utama setelah Adilson Maringa pindah ke Liga Malta, tetapi justru tidak mendapat kepercayaan pelatih Johnny Jansen. Musim ini, Fitrul Rustapa belum mendapat kesempatan bermain karena pelatih lebih memilih Mike Houptmeijer, yang sebelumnya bermain di PEC Zwolle. Akibatnya, harga pasar Fitrul Rustapa turun drastis. Per 19 Desember 2025, nilai pasar Fitrul Rustapa hanya Rp 2,17 miliar, turun dari Rp 2,61 miliar pada 29 Mei 2025.

  • Yabes Roni
    Penyerang sayap Yabes Roni menjadi salah satu pemain terlama di Bali United bersama Ricky Fajrin. Sejak bergabung pada 13 Januari 2015, Yabes Roni telah menjadi bagian penting dalam sejarah tim, baik saat terpuruk maupun meraih gelar juara Liga Indonesia. Namun, minimnya menit bermain membuat Yabes Roni tidak mendapatkan harga pasar yang layak. Update terbaru Transfermarkt menyebutkan bahwa nilai pasar Yabes Roni hanya Rp 1,74 miliar per 19 Desember 2025, turun dari Rp 2,17 miliar pada 29 Mei 2025. Musim ini, Yabes Roni hanya tampil sekali.

  • Thijmen Goppel
    Penyerang sayap Thijmen Goppel menjadi salah satu pemain asing termahal yang didatangkan Bali United. Klub Super League merekrutnya dari SV Wehen Wiesbaden pada 11 Juni 2025, ketika nilai pasarnya mencapai Rp 12,17 miliar. Namun, setelah setengah musim bersama Bali United, nilai pasar Thijmen Goppel turun drastis. Hingga 19 Desember 2025, nilai pasarnya hanya Rp 10,43 miliar. Penurunan ini wajar mengingat performanya yang menurun. Dalam 13 pertandingan, Thijmen Goppel baru mencetak dua gol dan tiga assist.

  • Boris Kopitovic
    Penyerang Boris Kopitovic gagal menunjukkan performa terbaiknya musim ini. Meski selalu dipercaya oleh pelatih Johnny Jansen dalam 13 pertandingan, striker Montenegro ini hanya mencetak tiga gol dan satu assist. Buruknya performa Bali United juga memengaruhi nilai pasar Boris Kopitovic. Hingga 19 Desember 2025, nilai pasar Boris Kopitovic hanya Rp 4,78 miliar, turun dari Rp 5,21 miliar pada 29 Mei 2025.

Read more...

Awal Mula Basral Graito Jatuh Cinta Skateboard dengan Papan Rp 5.000 hingga Raih Emas di SEA Games 2025

Perjalanan Menuju Emas SEA Games 2025

Medali emas yang kini menggantung di leher Basral Graito Hutomo bukan sekadar lambang kemenangan. Ia adalah saksi bisu dari perjalanan panjang yang dipenuhi keterbatasan, air mata, dan tekad yang nyaris tak tergoyahkan. Di ajang SEA Games 2025 Thailand, remaja asal Colomadu, Karanganyar, itu berdiri di puncak tertinggi—setelah menapaki jalan yang sama sekali tidak mudah.

Basral lahir di Tangerang, Banten, pada 22 Januari 2007. Tak lama kemudian, hidup membawanya pindah bersama keluarga ke Colomadu Karanganyar, Jawa Tengah. Di sanalah kisahnya dimulai. Tahun 2017 menjadi titik balik, ketika seorang anak SD yang gemar BMX tanpa sengaja jatuh cinta pada sebuah papan kayu beroda.

Kala itu, Basral hanya memiliki satu sepeda BMX yang harus dipakai bergantian dengan kakaknya. Hingga suatu hari, ia datang ke Stadion Manahan Solo untuk menonton kompetisi olahraga ekstrem. Awalnya, matanya mencari BMX. Namun di antara riuh arena, pandangannya tertumbuk pada sesuatu yang asing sekaligus memesona.

“Aku lihat skateboard. Kok menarik ya? Papan bisa meluncur, lompat-lompat,” kenangnya.

Sepulang dari Manahan, rasa penasaran itu berubah menjadi obsesi. Seusai sekolah, ia mengikuti temannya yang memiliki skateboard. Di sebuah gudang sederhana, Basral pertama kali berdiri di atas papan pinjaman—bukan papan ideal, bahkan nyaris tak terpakai. Namun dari situlah mimpi besar mulai tumbuh.

“Temanku bilang papan itu dijual. Lima ribu rupiah aja. Ya sudah, aku beli,” ucapnya sambil tersenyum.

Dengan skateboard seadanya, Basral mulai berlatih. Hadiah ulang tahun dari sang ayah pada Januari 2018 menjadi titik terang berikutnya: sebuah papan skateboard bekas, namun sudah diperbaiki agar layak dipakai berlatih serius. Meski begitu, keterbatasan tetap menghimpit. Satu papan harus dipakai berdua dengan kakaknya. Pelatih? Tidak ada. Ia hanya mengandalkan YouTube.

“Habis sekolah nonton YouTube, sorenya langsung praktik,” katanya.

Pelataran rumah, jalanan, hingga skatepark komunitas di kawasan UMS menjadi saksi kegigihannya. Hujan adalah musuh terbesar. Setiap sore mendung datang, ia hanya bisa menatap langit dengan kecewa. “Kalau hujan, sedih. Enggak bisa main,” ujarnya lirih.

Namun ujian terberat datang bukan dari cuaca atau fasilitas, melainkan dari sistem pendidikan. Tahun 2019, saat masih duduk di bangku SD, Basral terpilih mengikuti Pelatnas selama sembilan bulan di Bandung untuk persiapan SEA Games Filipina. Kesempatan emas itu justru berujung konflik.

Sekolah melarangnya berangkat. Bahkan, ancaman tidak naik kelas sempat dilontarkan. Ayahnya terlibat perdebatan dengan pihak sekolah—demi mempertahankan mimpi anaknya.

Di sekolah, Basral juga harus menelan ejekan. Sepatu sekolahnya bolong, rusak karena terlalu sering dipakai latihan skateboard. Ia dicemooh teman-temannya. Namun kini, ia hanya tertawa mengingatnya.

“Sekarang sepatuku banyak di rumah,” katanya, disusul tawa kecil penuh kemenangan.

Di balik semua itu, sang ayah berdiri sebagai benteng terkuat. Dengan alat seadanya, ia membangun skatepark mini di lokasi tersembunyi, sekitar satu kilometer dari rumah. Di tempat sunyi itulah Basral mengasah trik-trik berbahaya, jatuh bangun tanpa penonton, tanpa sorak-sorai.

Demi masa depan skateboard Basral, sang ayah juga mengambil keputusan besar: mengalihkan pendidikan anaknya ke jalur nonformal (Paket C). Semua dilakukan agar Basral bisa fokus sepenuhnya mengejar mimpinya.

Kini, semua pengorbanan itu terbayar lunas. Emas SEA Games 2025 telah digenggam. Namun bagi Basral, ini bukan akhir.

“Target ke depan Asian Games dan Road to Olympic,” katanya mantap. Bulan depan, ia kembali ke Jakarta untuk Pelatnas. Mental dan fisik kembali ditempa.

Dari papan lima ribu rupiah hingga podium tertinggi Asia Tenggara—Basral Graito Hutomo telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari keterbatasan, asal diperjuangkan dengan sepenuh hati.

Read more...

Awal Mula Basral Graito Jatuh Cinta Skateboard dengan Papan Rp 5.000 hingga Raih Emas SEA Games 2025

Perjalanan Panjang Seorang Atlet yang Mengubah Keterbatasan Menjadi Keberhasilan

Basral Graito Hutomo, atlet skateboard asal Colomadu, Karanganyar, kini menjadi pusat perhatian setelah meraih medali emas di ajang SEA Games 2025 Thailand. Medali ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga simbol dari perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan, ketekunan, dan tekad luar biasa.

Basral lahir pada 22 Januari 2007 di Tangerang, Banten. Dalam waktu singkat, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Di sanalah awal dari kisahnya. Tahun 2017 menjadi titik balik dalam hidupnya. Saat itu, ia sedang menonton kompetisi olahraga ekstrem di Stadion Manahan Solo. Meskipun mencari BMX, matanya justru tertarik pada sesuatu yang baru: skateboard.

“Saya lihat skateboard. Kok menarik ya? Papan bisa meluncur, lompat-lompat,” kenang Basral.

Setelah pulang, rasa penasaran itu berubah menjadi obsesi. Ia mulai mengikuti temannya yang memiliki skateboard. Di sebuah gudang sederhana, ia pertama kali berdiri di atas papan pinjaman—bukan papan ideal, bahkan nyaris tak terpakai. Namun dari situlah mimpi besar mulai tumbuh.

“Temanku bilang papan itu dijual. Lima ribu rupiah aja. Ya sudah, aku beli,” ucapnya sambil tersenyum.

Dengan skateboard seadanya, Basral mulai berlatih. Hadiah ulang tahun dari ayahnya pada Januari 2018 menjadi titik terang berikutnya: sebuah papan skateboard bekas, namun sudah diperbaiki agar layak dipakai berlatih serius. Meski begitu, keterbatasan tetap menghimpit. Satu papan harus dipakai berdua dengan kakaknya. Pelatih? Tidak ada. Ia hanya mengandalkan YouTube.

“Habis sekolah nonton YouTube, sorenya langsung praktik,” katanya.

Pelataran rumah, jalanan, hingga skatepark komunitas di kawasan UMS menjadi saksi kegigihannya. Hujan adalah musuh terbesar. Setiap sore mendung datang, ia hanya bisa menatap langit dengan kecewa. “Kalau hujan, sedih. Enggak bisa main,” ujarnya lirih.

Namun ujian terberat datang bukan dari cuaca atau fasilitas, melainkan dari sistem pendidikan. Tahun 2019, saat masih duduk di bangku SD, Basral terpilih mengikuti Pelatnas selama sembilan bulan di Bandung untuk persiapan SEA Games Filipina. Kesempatan emas itu justru berujung konflik.

Sekolah melarangnya berangkat. Bahkan, ancaman tidak naik kelas sempat dilontarkan. Ayahnya terlibat perdebatan dengan pihak sekolah—demi mempertahankan mimpi anaknya.

Di sekolah, Basral juga harus menelan ejekan. Sepatu sekolahnya bolong, rusak karena terlalu sering dipakai latihan skateboard. Ia dicemooh teman-temannya. Namun kini, ia hanya tertawa mengingatnya.

“Sekarang sepatuku banyak di rumah,” katanya, disusul tawa kecil penuh kemenangan.

Di balik semua itu, sang ayah berdiri sebagai benteng terkuat. Dengan alat seadanya, ia membangun skatepark mini di lokasi tersembunyi, sekitar satu kilometer dari rumah. Di tempat sunyi itulah Basral mengasah trik-trik berbahaya, jatuh bangun tanpa penonton, tanpa sorak-sorai.

Demi masa depan skateboard Basral, sang ayah juga mengambil keputusan besar: mengalihkan pendidikan anaknya ke jalur nonformal (Paket C). Semua dilakukan agar Basral bisa fokus sepenuhnya mengejar mimpinya.

Kini, semua pengorbanan itu terbayar lunas. Emas SEA Games 2025 telah digenggam. Namun bagi Basral, ini bukan akhir.

“Target ke depan Asian Games dan Road to Olympic,” katanya mantap. Bulan depan, ia kembali ke Jakarta untuk Pelatnas. Mental dan fisik kembali ditempa.

Dari papan lima ribu rupiah hingga podium tertinggi Asia Tenggara—Basral Graito Hutomo telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari keterbatasan, asal diperjuangkan dengan sepenuh hati.

Read more...