10 Standar Kecantikan yang Harus Dibuang Bersamaan

Perubahan Standar Kecantikan yang Sudah Tidak Lagi Berlaku
Setiap generasi memiliki beberapa aturan kecantikan yang dianggap sebagai kebenaran universal, meskipun terkadang tidak masuk akal. Sekarang kita bisa melihat celah-celahnya karena orang-orang mulai membicarakan standar ini dengan pandangan baru dan kesabaran yang lebih sedikit. Jika Anda juga ingin melihat ide-ide yang semakin kehilangan pengaruhnya, teruslah membaca dan nikmati pemeriksaan realitas ini.
Kulit yang Sempurna dan Tanpa Pori
Jika Anda memberi tahu seseorang bahwa pori-pori harus “menghilang,” mereka akan tertawa karena semua orang tahu kulit memiliki tekstur. Ide ini bertahan lama, sebagian karena sejarah yang aneh, seperti standar wajah putih pada masa Victoria dan kosmetik timbal putih kuno. Orang-orang akhirnya memilih kulit normal daripada versi yang terlihat seperti benda museum.
Permintaan Bentuk Tubuh Perempuan yang Sangat Kurus
Bagian yang mengejutkan tentang aturan kecantikan lama adalah mereka menganggap ketinggian tubuh menyembuhkan segalanya. Era 1960-an memperkuat bentuk tubuh kurus Twiggy, rambut pendek, dan mata seperti boneka. Penampilannya menjadi template, meskipun hampir tidak ada yang cocok dengannya. Hal ini sendiri menunjukkan mengapa aturan itu runtuh.
Bentuk Tubuh yang “Hyper-Masculine”
Harapan yang tidak realistis mencakup semua sisi, dan pria juga menghadapi permintaan bentuk tubuh “hyper-masculine”. Banyak pria menyebutnya setelah menyadari bagaimana standar ini mendorong tubuh yang terasa dirancang alih-alih manusia. Pesan yang disampaikan adalah bahwa ukuran yang lebih besar berarti nilai yang lebih besar, namun kehidupan nyata tidak pernah membuktikan hal ini benar.
Ide Bahwa Warna Rambut Harus Lurus Untuk Dianggap Cantik
Rambut lurus pernah dianggap sebagai penampilan “profesional” default, yang membuat tekstur lain terasa seperti jawaban yang salah. Kepang, kunci, keriting, dan gelombang semuanya memiliki identitas masing-masing. Standar yang mencoba meratakan semua menjadi satu opsi tidak punya alasan untuk tetap bertahan.
Bulu Mata Raksasa yang Palsu

Bayangkan seseorang berkedip, dan seluruh meja terasa kena angin. Itulah tempat bulu mata raksasa membawa kita. Tren ini menawarkan dramatisasi, namun menghabiskan wajah di bawahnya. Setelah kekonyolan itu hilang, semua orang sadar bahwa mata alami bercerita lebih baik daripada strip yang bersikap seperti tirai mini.
Tekanan untuk Memiliki Gigi Putih dan Sempurna
Orang-orang membicarakan “gigi sempurna” seolah semua orang diharuskan bercahaya sesuai perintah. Senyum alami menunjukkan perubahan kecil, perubahan warna ringan, dan keunikan yang tidak pernah menghalangi fungsi mereka. Mengubah fitur-fitur ini menjadi masalah terasa ekstrem.
Penggunaan Self-Tanning atau Spray Tanning yang Tidak Bijaksana
Spray tans menunjukkan betapa membingungkannya aturan kecantikan ketika tidak ada yang sepakat tentang “warna yang benar”. Tona yang lebih dalam dipuji minggu ini, dan tona yang lebih terang menggantinya minggu depan. Pengaruh lama dan hype media hanya membuat perubahan warna lebih membingungkan, dan orang-orang akhirnya melihat betapa tidak konsisten semuanya. Dengan kesadaran itu, obsesi alami menghilang.
Persyaratan Tinggi yang Tidak Realistis
Anda dapat mengetahui aturan ini tidak pernah masuk akal karena orang-orang mengulangnya tanpa tahu alasannya. Ide ini menyatakan daya tarik bergantung pada inci, bukan hubungan atau kepribadian. Semakin banyak pria yang berhenti meminta maaf atas tinggi mereka, standar ini mulai terlihat seperti yang paling dangkal di antara yang lain.
Tekanan untuk Memiliki Wajah Simetris dan Terbentuk
Apakah Anda pernah bertemu seseorang dengan wajah yang sempurna? Tepat. Ide ini mengharapkan semua orang terlihat seperti potret yang diedit secara digital alih-alih manusia sungguhan. Ketika Anda menyadari betapa mustahilnya tujuan ini, standar ini terasa tidak berarti, dan Anda siap keluar dari percakapan tersebut.
Harapan untuk Perut Rata dan Tersusun Sempurna Setiap Saat
Hanya satu makanan biasa cukup untuk membuktikan betapa tidak realistisnya standar ini. Perut merespons makanan, stres, usia, dan hormon, namun harapan ini mengabaikan fakta bahwa mereka seharusnya tetap diam. Ini adalah aturan kecantikan yang menyangkal biologi dasar dan pantas diucapkan selamat tinggal dengan cepat.
Tinggalkan Balasan